Sukses yang saya maksudkan di sini, bukan sukses murahan. Bukan pula sukses yang menghalalkan segala cara demia meraihnya. Bukan juga sukses yang sifatnya temporer. Bukan sekedar sukses.
Sukses yang saya maksudkan adalah sukses sejati. Sukses yang memeras keringat. Sukses yang menguras energi. Sukses yang harganya sangat mahal. Sukses yang telah mengalami berkali-kali gagal. Sukses yang telah diuji ketangguhannya oleh waktu. Sukses yang tidak melanggar hukum kehidupan. Sukses yang diperjuangkan dengan air mata dan darah. Sukses dicapai melalui pengorbanan. Sukses yang tidak diraih dalam waktu yang singkat. Sukses yang demikian, saya namakan Sukses Sejati.
Tentu Sukses Sejati ada kuncinya. Ada rahasianya. Ada petunjuknya. Ada pegsngannya. Ada landasan yang kuat. Ada pedoman yang dapat dilakukan. Ada yang mengawalnya sehingga tetap pada jalur Sukses Sejati. Apa saja pedoman tersebut?
Rendah Hati
Rendah hati lawannya adalah kesombongan. Kesombongan awal kejatuhan. Umumnya orang tidak suka dengan kesombongan. Kendati demikian kita tidak bisa keluar dari natur ini. Orang yang sombong dapat dipastikan akan dijauhi oleh orang lain. Ia akan mengalami kesulitan besar. Selain dijauhi oleh sesama, ia juga tidak mendapat dukungan dan ridho dari Tuhan. Karena Tuhan sangat benci kepada orang yang hatinya sombong. Orang yang tinggi hati akan direndahkan oleh Tuhan.
Alkisah, ada perlombaan lari antara kura-kura dan kijang. Kijang bangga dengan kecepatan larinya. Karena itu ia meremehkan si kura-kura yang larinya sangat lambat. Menurut perhitungan, sangat mudah bagi si Kijang mengalahkan si kura-kura dan memenangkan perombaan. Ketika si Kijang dan si Kura-kura dilepaskan dari garis start, si Kijang berlari sekuat tenaga dan secepat mungkin. Ketika sudah setengah perjalanan ditempuh, ia menoleh ke belakang, ternyata si Kura-kura tidak kelihatan. Lalu si Kijang beristirahat dibawah pohon yang rindang. Ditambah suasana sejuk dan belaian angin sepoi-sepoi yang mengasikan, maka si Kijang pun tertidur dengan pulas tanpa memikirkan si Kura-kura.
Si Kura-kura terus berjuang, mengerahkan semua kemampuan dan kekuatan yang dimilikinya. Tujuannya hanya satu mencapai garis finish. Ia tetap fokus untuk mengakhiri perlombaan dengan baik. Ketika si Kura-kura melihat si Kijang sedang tidur lelap, ia pun menambah kecepatan larinya. Si Kura-kura sudah dekat garis finish, barulah si Kijang tersadar dari tidurnya. Ia menoleh ke belakang, ia tidak menemukan si Kura-kura dan ketika ia melihat ke depan, ternyata si Kura-kura mau mencapai garis finish. Si Kijang pun memacu kecepatan larinya. Tapi sudah terlambat. Si Kura-kura mencapai garis finish terlebih dahulu dan memenangkan perlombaan.
Kisah di atas, menjelaskan karakter orang yang sombong dan orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati pasti mendapat teman/sahabat yang memberikan dukungan. Bukan saja dukungan dari sesama tetapi juga dari Tuhan. Orang yang rendah hati akan ditinggikan Tuhan pada waktunya. Jadi, Sukses Sejati merupakan sukses yang dibangun dan dikembangkan dalam sikap kerendahan hati.
Dapat Dipercaya
Dipercayai oleh orang lain merupakan rahasia kedua dari Sukses Sejati. Orang yang setia dan jujur dalam perkara-perkara yang kecil, maka kepadanya akan dipercayakan hal-hal yang besar. Ini hukum kehidupan. Dapat dipercayai bukan saja karakter yang disukai oleh sesama. Tuhan juga menginginkannya. Ia akan merahmati dan memberkati orang-orang dengan karakter demikian. Jadi, bila kita ingin meraih Sukses Sejati, kembangkanlah karakter dapat dipercayai oleh sesama dan juga oleh Tuhan.
Bangun Motivasi Mulia
Sukses Sejati harus dibangun di atas motivasi mulia. Mengapa? Supaya Sukses Sejati tidak ternoda oleh tindakan-tindakan yang memalukan dan merugikan diri serta orang lain. Bila motivasi tidak benar atau tidak baik dalam upaya meraih sukses, maka akan mendorong seseorang untuk menghalalkan segala cara demi sukses yang diinginkan. Cara demikian tidak memuliakan diri. Juga tidak memuliakan sesama dan terlebih tidak memuliakan Tuhan.
Oleh sebab itu, kita perlu bangun motivasi mulia dalam upaya kita meraih Sukses Sejati. Tidak cukup bermodalkan pengetahuan dan kecerdasan IQ untuk sukses. Dikatakan demikian, karena banyak orang punya pengetahuan dan memiliki kecerdasan memadai. Tapi, orang-orang demikian terbukti telah merugikan diri dan orang lain terlebih bangsa dan negara. Perilaku yang korup justru diperlihatkan dan dilakukan oleh orang-orang yang nota bene orang pintar dan berpengetahuan. Mengapa bisa demikian? Karena mereka tidak membiasakan diri untuk bangun motivasi diri yang mulia. Yang memuliakan diri, orang lain dan Tuhan. Jadi, Sukses Sejati merupakan sukses yang dibangun di atas dasar motivasi yang mulia.