Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Kota Cerdas Manado, Si Tou Timou Tumou Tou!

4 Mei 2015   18:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:23 284 2

Manado, kota kelahiran 25 tahun silam. Pun, adik laki-laki saya. Kota ini tidak sekedar indah tapi penuh makna, karena mempertemukan kedua insan manusia perantau. Mama meninggalkan Dieng Wonosobo dan Dawet Ayu Banjarnegara demi bekerja mengadu nasib di kota ini. Papa meninggalkan pesisir laut dan ukir-ukiran Jepara untuk kuliah demi memperbaiki nasibnya ketika menghidupi keluarganya kelak. Sekali lagi, kota ini bermakna. Mungkin terlalu mengharu biru tapi mau bagaimana lagi, memang begitu adanya.

Manado dengan jargonnya Si Tou Timou Tumou Tou, merupakan sebuah filsafat hidup masyarakat Minahasa yang dipopulerkan oleh Sam Ratulangi yang artinya "Manusia/orang hidup untuk memanusiakan manusia/orang lain". Secara harfiah artinya saling menambah pintar dengan orang lain. Dari jargon filsafatnya saja sudah jelas terbaca bahwa Manado bertekad menuju Kota Cerdas. Lebih tepatnya saling mencerdaskan satu sama lain.

Manado menuju Kota Cerdas. Seperti apa?

Kota yang cerdas secara ekonomi, secara mobilitas, secara lingkungan, secara SDM nya, secara tempat tinggalnya dan tentu saja secara kepemerintahannya. Sektor kota cerdas pun mengusung konsep cerdas secara energi, air, layanan publik, bangunan dan hunian serta integrasi. Pentingnya kesehatan, infrastruktur, teknologi dan citizen merupakan konsep kota cerdas yang mesti dipenuhi.

2010 silam, Manado pernah ditetapkan sebagai Kota Pariwisata Dunia. Untuk meningkatkan potensi pariwisata Manado, Jimmi Rimba Rogi sebagai walikota periode 2005 - 2010 pernah mencanangkan Manado sebagai Kota Pariwisata Dunia 2010, pencanangan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan potensi pariwisata di Kota Manado sehingga dapat diperhitungkan sebagai tujuan wisata dunia kelak. Kebijakan yang paling terkenal ialah dengan melakukan relokasi Pedagang Kaki Lima yang telah lama berdagang di Taman Kesatuan Bangsa (Pasar 45) dan mengembalikan fungsi trotoar sebagai tempat pejalan kaki bukan sebagai tempat berjualan. Upaya yang dilakukannya sangat berkontribusi dalam hal diraihnya kembali penghargaan Adipura untuk Kota Manado di tahun 2007.

Cerdas secara sosial

Kinerja Dinas di kota Manado yang patut diacungi jempol diantaranya yaitu Dinas Pemadam Kebakaran dan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah yang mencapai poin 100. Dinas Pertanian sendiri memperoleh poin 90 untuk kategori terendah. Manado memang bukan sentra pertanian, tapi pengembangan Koperasi dan UMKM nya patut diacungi jempol. Begitupun halnya dengan kesigapan dalam menghadapi bencana dalam hal ini kebakaran.

Kota Manado pun mulai berbenah mencerdaskan diri dan pemerintahannya dibuktikan dengan Pengembangan E-Government dan Pengenalan Open Source Software (OSS) bagi aparatur pemerintah Kota Manado

Kota Manado peduli kesehatan, hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Posyandu Cerdas. Penyelenggaraannya dilakukan oleh masyarakat dengan melibatkan peran sektor swasta serta semua Satuan Kerja Pemkot Manado yang berkompeten sehingga lebih efisien. Integrasi Posyandu Cerdas ini antara lain pelayanan Posyandu, Bina Keluarga Balita dan Pendidikan Anak Usia Dini sebagai pelayanan utama. Pelayanannya meliputi: kesehatan ibu dan anak; keluarga berencana; gizi; imunisasi; deteksi dini tumbuh kembang anak; pendidikan pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar); kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual); sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama, bahasa dan komunikasi). Selain itu terdapat kegiatan seperti Posyandu lansia, upaya pencegahan penyakit tidak menular dan lainnya.

Bicara kecerdasan maka kita tidak boleh abai terhadap Pendidikan Kota Manado.Besar harapan agar kedepannya kita memiliki pendidikan yang modern dan berdaya saing. Adapun jumlah guru tidak tetap sekolah swasta dan negeri di Kota Manado mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK. Rata-rata guru kita adalah lulusan SMA, Diploma dan S1. Perlu ada peningkatan kualitas pengajar dan jaminan untuk diangkatnya para guru tidak tetap tersebut.

Selanjutnya mengenai Tunjangan Sertifikasi Guru diantaranya pengawas, TK, SD, SMP, SMA/SMK. Masing-masing mengenai jumlah sertifikasi, belum sertifikasi, sertifikasi/sudah SK dan jumlah guru. Jumlah guru SD merupakan yang terbanyak yaitu 1500. Sepertinya perlu menjadi perhatian khususnya bagi pengawas dan guru SMA karena jumlah sertifikasi/sudah SK nya berjumlah nol.

Terkait keamanan dan kenyamanan maka perlu juga mengetahui kondisi lampu jalan di Kota Manado yang dibedakan antara jenis lampu solar cell dan konvensional. Jumlah lampu konvensional lebih banyak dari jumlah lampu solar cell. Tapi, perbandingan tingkat kerusakan dan masih menyala antar dua lampu menunjukkan bahwa jenis lampu solar cell jumlah kerusakannya lebih banyak dibandingkan jenis lampu konvensional. Perlunya menjadi perhatian juga untuk lampu jalan yang tak lagi berfungsi.

Terkait kependudukan maka berdasarkan data akhir perekaman e-KTP dari jumlah penduduk sekitar 461.959 maka yang belum rekam sejumlah 91.888. Manado didominasi oleh usia produktif, hal ini terlihat dari wajib KTP sebesar 354.224.

Berdasarkan data pajak kendaraan roda dua dan roda empat ke atas maka dapat dibedakan atas yang membayar pajak, belum membayar, kendaraan baru dan balik nama. Ternyata Kota Manado didominasi oleh kendaraan roda 2 sebanyak 133.055 unit (tahun 2014)

Cerdas secara ekonomi

Berdasarkan Profil dan Pemetaan Daya Saing Ekonomi Daerah Kab/Kota di Indonesia (2008) maka neraca daya saing daerah Kota Manado menduduki peringkat keseluruhan ke-78 dengan perekonomian daerah (input) dan produktivitas tenaga kerja (output) merupakan peringkat pertama menurut indikator utama.

Kota Manado didominasi oleh sektor jasa. Hal ini terlihat dari mulai semaraknya bisnis perhotelan berbintang.

Dapat terlihat pula dari jumlah tempat hiburan dan rekreasi di Kota Manado. Jumlah tempat karaoke sebanyak 12 usaha dan jumlah hiburan malam sebanyak 21 usaha. Tapi, ada beberapa yang sudah memiliki TDUP, ada yang belum memiliki TDUP, sementara proses TDUP di BP2T dan bahkan ada yang belum mendaftar. Perlu ada pembenahan pula kaitannya dengan hal ini.

Jemmy Asiku, selaku pengusaha Kota Manado mengusung konsep Manado Future melalui segitiga emas yang merupakan area baru masa depan Kota Manado. Perekonomian Kota Manado khususnya terdiri dari sektor perdagangan, perhotelan dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa.

Kota cerdas merupakan sistem dalam sistem. Sehingga sistem itu saling kait mengkait dan berinteraksi. Kota Manado sendiri berkaitan dengan Kota Bitung dalam segi bisnis ekonomi. Melalui jalan tol dan jalan existing Manado – Bitung sekiranya akan mampu meningkatkan kinerja sistem yang ada sehingga saling mendukung.

Cerdas secara lingkungan

Manado Cerdas secara lingkungan, sangat berkaitan erat dengan dicetuskannya Manado sebagai Kota Model Ekowisata. Adapun Taman Nasional Bunaken, merupakan penunjang ekowisata dan pembangunan berkelanjutan. Melalui dasar hukum Menteri Kehutanan SK No.730/Kpts – II/1991 dengan luas sekitar 89.065 hektar, Bunaken lantas menjadi perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari ekosistem hutan bakau, padang lamun, terumbu karang dan ekosistem daratan/pesisir. Penghargaan yang pernah diterima diantaranya British Airways Tourism for Tomorrow pada tahun 2003 untuk kategori manajemen ecoutourism Taman Nasional.

Presentasi laporan draft final tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan memperlihatkan Kawasan Boulevard II Kota Manado – Sulawesi Utara oleh Kementerian Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya.

Pasti belum lekang dari ingatan banjir bandang yang menerjang Kota Manado di awal tahun 2014. Ibu Dr. Veronica Kumurur mengabadikannya secara spasial dalam bentuk pemetaan peta terdampak banjir di Kota Manado. Perlunya ada pembenahan dari segala aspek dan dukungan berbagai pihak agar hal serupa tak terulang lagi.

Berdasarkan data kondisi drainase Kota Manado periode 2010 – 2014 menunjukkan tren yang meningkat baik untuk panjang maupun tingkat kerusakannya. Tahun 2014 dengan panjang drainase sekitar 1.100.000 meter ternyata yang rusak sekitar 362.730 meter.

Masalah lingkungan lainnya diantaranya terkait sampah. Berdasarkan data, sampah di Manado setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Tren meningkat tersebut terlihat mulai periode 2011 – 2014. Sampah per hari sekitar 270.000 kg – 290.000 kg dimana sebulan mencapai 5.100 ton. Luas TPA Sumompo sekitar 7 hektar dan armada sampah truk sejumlah 50 unit dan motor 27 unit.

Beragam jenis penyakit pun mendominasi Kota Manado diantaranya ISPA, Comoon Cold, Hipertensi, Gastritis, Dermatitis, Diare, Penyakit mulut dan gigi, Tonsilitis, Reumatik dan Penyakit kulit infeksi. Hal yang menggembirakan yaitu karena sejak periode 2011 – 2014 menunjukkan tren penderita yang menurun.

Manado menuju kota cerdas. Si tou timou tumou tou!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun