Berwisata ke luar negeri mungkin hal yang lumrah bagi banyak orang. Tapi bagi saya dan teman-teman saya yang jam kerjanya tinggi (alias sibuk terus – entah sibuk ngerjain apa), kesempatan itu ibarat berlian. Tidak mudah didapatkan bila tidak dirancang jauh-jauh hari. Bermodal semangat haus liburan dan harapan ditugaskan di luar negeri yang tidak kunjung datang dari kantor kepada kami, saya dan teman-teman pun akhirnya merencanakan liburan ke luar negeri tahun 2014 lalu. Destinasinya bisa dibilang standar “pelancong Indonesia yang baru pertama kali ke luar negeri”: Singapura. Tapi karena para pelancong ini mayoritas berambisi besar menodai passport yang sudah setahun lebih mereka buat tapi tak kunjung digunakan dengan sebanyak mungkin cap stempel, jadilah destinasi mereka bertambah: Singapura, Malaysia, dan Thailand. Jatah liburan mereka yang hanya 10 hari membuat kuantitas destinasi itu dikurangi. Hanya Singapura dan Malaysia.