Salah satu faktor utama yang mendorong tawuran remaja adalah pengaruh teman sebaya. Remaja sering kali merasa tekanan untuk ikut serta dalam tawuran agar diterima dalam kelompok. Selain itu, lingkungan sosial yang penuh dengan kekerasan atau kurangnya pengawasan dari orang tua juga dapat meningkatkan risiko tawuran. Masalah pribadi seperti stres, masalah keluarga, atau kesulitan emosional lainnya juga dapat membuat remaja lebih rentan terhadap perilaku agresif.
Dampak dari tawuran remaja sangat merugikan. Cedera fisik adalah salah satu dampak yang paling nyata, di mana tawuran sering kali berakhir dengan cedera serius atau bahkan kematian. Selain itu, trauma psikologis juga dapat dialami oleh baik pelaku maupun korban tawuran. Masalah hukum juga menjadi konsekuensi yang harus dihadapi oleh remaja yang terlibat dalam tawuran, termasuk penangkapan dan hukuman. Dampak sosial dari tawuran juga tidak kalah penting, di mana tawuran dapat merusak hubungan sosial dan menciptakan ketidakpercayaan di komunitas.