Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Kapasitas Diri, Visi, dan Pengharapan

2 Maret 2011   14:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 111 0
Mungkin ini yang saat ini aku rasakan, berada dalam keadaan yang nyaman, pekerjaan yang enak dalam pandangan "kacamata"ku, teman-teman kerja yang asik dan baik hati. Satu kata yang dapat mengungkapkannya adalah "Sempurna". Aku merasa hidup ini indah..."Life is so Beautiful". Namun perasaan nyaman dan tentram ini membuat diriku kadang terbuai dan tidak berkembang. Kenapa terbuai? Karena apa yang kulakukan saat ini masih belum maksimal dan aku terlena akan keadaaan ini. Bagiku tidak ada kata maksimal selama kita masih hidup dan bernafas, itu yang selama ini aku pegang. Selama kita masih bernafas, kita masih bisa mengusahakan sesuatu, belajar sesuatu, dan mencapai sesuatu tanpa ada kata terlambat. Kadang keputus asaan dan kata "pesimis" yang selalu menghantui kita untuk tidak bisa berkembang. Aku percaya bahwa kapasitas seseorang tidak dilihat dari penampilannya namun dari kemampuan yang dimilikinya dalam menghadapi masalah dan belajar mengatasinya. Sehebat apapun dan sepintar apapun seseorang namun apabila tidak bisa menerapkan ilmunya di dunia nyata maka dia hanya bagaikan buku pelajaran yang tidak pernah dibaca orang atau bahkan tidak pernah disentuh.

Ilustrasi di atas membawa aku ingin menggapai "visi" yang diperlihatkan-Nya kepadaku. Aku percaya bahwa kapasitasku tidak hanya sebatas ini. Dan aku percaya "visi" itu telah menyadarkan aku untuk menuntut ilmu lebih tinggi dan lebih lagi. Aku berkata dalam diriku sendiri yang selama ini terbuai "kapasitasku tidak hanya sebatas ini, dan aku bisa menggapai yang lebih dari ini". Melalui pergumulan yang dalam dan dalam waktu yang singkat, aku telah disadarkan oleh-Nya. Dalam "visi" itu diperlihatkan-Nya dan dikatakan-Nya padaku, "Inilah seharusnya yang bisa kamu gapai, dan raihlah itu". Aku makin dikuatkan dan makin merasa bahwa segala kekhawatiranku seraya sirna. Dia telah menunjukkan jalan-Nya kepadaku dan itulah yang harus kujalani dan kugapai. Aku percaya bahwa apa yang kukhawatirkan untuk melewati jalan itu pasti Dia bantu. Melalui pengharapan aku akan terus berjuang merealisasikan "visi" yang telah ditunjukkan-Nya kepadaku. Tidak ada yang buruk dalam rencana-Nya, semua baik, apapun yang telah Dia perbuat di dalam hidupku. Dia yang menunjukkan dan kita yang menjalani dalam bimbingan-Nya menggapai masa depan yang penuh harapan.

(Yeremia Gunawan, 1 Februari 2011)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun