Evaluasi merupakan proses pembelajaran yang secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar, karena evaluasi merupakan alat ukur atau proses untuk mengetahui pencapaian keberhasilan yang telah dicapai peserta didik atas bahan ajar yang telah disampaikan, sehingga dengan adanya evaluasi maka tujuan dari pembelajaran akan terlihat secara akurat. Seorang pendidik yang merasa bertanggung jawab atas penyempurnaan pengajarannya, maka ia harus mengevaluasi pengajarannya itu, agar mengetahui perubahan apa yang seharusnya diadakan. Peserta didik juga harus dievaluasi. Evaluasi harus dilaksanakan secara sistematis dan kontinue agar dapat menggambarkan kemampuan para peserta didik yang dievaluasi.
Mengadakan evaluasi meliputi dua langkah yaitu mengukur dan menilai. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk. Seorang pendidik sebelum melakukan evaluasi hendaknya juga harus melakukan mengukuran dan penilaian terlebih dahulu terhadap para peserta didik. Pencapaian perkembangan peserta didik perlu diukur, baik posisi peserta didik dalam proses belajar individu maupun posisinnya dalam kegiatan kelompok. Hal ini perlu disadari oleh setiap pendidik, karena pada umumnya peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang dengan cepat menangkap materi, tetapi ada juga yang tergolong memiliki kecepatan biasa da nada pula yang tergolong lambat. Pendidik dapat mengevaluasi pertumbuhan kemampuan peserta didik tersebut dengan mengetahui apa yang mereka kerjakan pada awal sampai akhir belajar.
Manfaat dilaksanakannya evaluasi dalam proses pembelajaran diantaranya yaitu, 1). Memperoleh pemahaman pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang telah berlangsung, 2). Membuat keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran, dan 3). Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam upaya meningkatkan kualitas keluaran.
