Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Dimanakah Ine sekarang?

7 Mei 2024   01:43 Diperbarui: 7 Mei 2024   01:54 73 2
Aku mengenalnya pada saat kami dulu sama-sama mengabdi disekolah swasta. Dia, Ine namanya yang kukenal dimasa prajab dulu. kami tak terlalu dekat tapi selalu bertegur sapa jika bersua. senyum yang manis dan juga sapaan yang lembut selalu menghias dan terluap dari wajah serta bibirnya. lama sekali kami tak bertemu dan ternyata dia sudah pindah tugas kesekolah negeri . kami jika bertemu hanya saling sapa ringan dengan tersenyum dan menanyakan kabar masing-masing .Tak banyak kata yang terucap diantara kami. Tak dinyana beberapa tahun setelah itu kami dipertemukan disekolah ini. Sungguh senang persaanku saat itu karena aku menemukan seorang teman , lalu kusapa dia dengan sopan. " Hai gimana kabarnya Ine?" dia jawab "baik alhamdulilah" oh..disini sekarang tugasnya ya? kujawab " yup dimasa pandemi aku putuskan untuk pindah tugas dan mengabdi disini". Setelah pertemuan itu kami sering bertukar cerita akan apapun yang kami rasakan disini. segala hal telah kami lalui bersama baik suka maupun duka. Persahabatan kamipun berjalan dengan baik tanpa ada masalah dan kecurigaan . Dia selalu ada untuk membelaku dan menenanganku disaat aku marah juga mengingatkanku akan menjaga sikap yang kurang baik karena banyak mata yang tak senang akan keberadaan kami. segala kekurangan yang ada pada diri kami , kami coba untuk saling melengkapi. semua ujian yang ada didepan kami serta berbagai masalah yang kami hadapi selalu diselesaikan dengan baik. perasaanku senang sekali karena diawal aku bertugas disini terkadang ada rasa sepi tanpa teman yang menemani. jujur, aku bukanlah orang yang gampang bergaul karena aku orang yang tak banyak bicara dan tetap fokus untuk mengerjakan pekerjaan yang ada. perasaan senang tersebut sedikit demi sedikit mulai terusik setelah kedatangan pemimpin  yang baru, aku merasakan ada banyak sekali perubahan sikap pada dirinya. dia mulai berbeda dalam sikap dan tutur kata. kami sering beradu argumen akan banyak hal. sikapnya yang selalu ingin menang sendiri dan tak mau mendengarkan pendapatku membuatku marah dan kecewa tapi pada khirnya aku selalu mengalah dan diam untuk menghindari pertengkaran kami. berkali-kali juga aku meminta maaf karena sikapku yang kurang baik dan itu mempengaruhi pertemanan kami. semakin lama sikapnya menjadi-jadi aku hanya diam dan tak mau ambil pusing karena menurutku tak apalah aku kehilangan satu teman tapi aku tetap ada dihati murid-muridku. hari-hariku kuhabiskan bersama murid-murid kesayangaku. kami bercerita serta belajar bersama hingga segala kesedihanku dan kegundahanku bisa tertutupi dengan sapaan  serta senyuman tulus mereka. perlahan demi perlahan kucoba untuk mengalihkan perasaanku yang tak menentu dengan menyibukkan diri mengikuti berbagai pelatihan dan kegiatan lainnya dan itu berhasil hingga kesibukan tersebut dapat meredam semua kekecewaan dan kemarahanku. aku tak tahu lagi apa yang mesti kuperbuat aku hanya berserah pada yang punya kuasa akan keadaan yang kuhadapi. semoga Ine selalu bahagia dan sukses akan apa yang ingin diraih.maaf aku bukanlah teman yang baik bagimu dan tak mengerti dirimu tapi aku hanya coba jadi teman yang baik dan apa adanya. terima kasih sudah pernah jadi temanmu dan maafkan diriku  karena aku tidaklah menjadi sosok teman yang sesuai dengan keinginanmu. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun