Memburuknya perekonomian Indonesia menyebabkan banyak sekali usaha yang gulung tikar. Gelombang PHK selama tujuh bulan terakhir tidak bisa dibendung lagi. Alasan utama dari para pelaku usaha adalah desakan pertumbuhan ekonomi yang buruk. Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) membenarkan adanya hantaman tersebut. Tercatat per Juli 2015, ada 11.350 pekerja yang harus menyandang status baru sebagai pengangguran. Data diperoleh dari lima provinsi yang melapor, meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur. PHK tersebut kebanyakan dilakukan oleh perusahaan-perusaan yang bergerak di sektor padat karya dan tambang. Seperti tekstil, sepatu, batu bara serta minyak dan gas (migas).
Selain itu beberapa jenis usaha kecil menengah juga banyak yang gulung tikar. Jika kita amati di lapangan, banyak toko-toko yang sudah tidak beroperasi lagi, para pelaku usaha home industri banyak yang terpaksa menghentikan usahanya dikarenakan penjualan yang lesu sedangkan bahan baku tidak lagi murah.
KEMBALI KE ARTIKEL