pada mulanya ketika Jepang menyerbu Indonesia pimpinan tentara Jepang (Imamura) telah mengerti kondisi lapangan yang ada dan resiko besar yang akan datang dan resiko yang dapat ditanggung Jepang nantinya. Salah satu resiko yang mereka harus tanggung yaitu semangat kebangsaan Indonesia yang sudah mulai bangkit sejak tahun 1908. Oleh karena itu, pihak Jepang memutar otak dengan menerapkan kebijakan dengan cara menarik simpati hati rakyat Indonesia terutama para pimpinan yang membawa orang-orang yang memiliki satu tujuan kemerdekaan dan para politikus yang ada pada saat itu untuk menawarkan suatu kerja sama yang bertujuan untuk memberi tenaga dalam usaha membantu Jepang dalam peperangan nantinya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL