Di antara karya-karyanya, Le Mythe de Sisyphe (Mitos Sisyphus, 1947) pantas mendapat tempat khusus. Buku itu bagaikan pintu gerbang: tanpanya, kita tak mungkin memahami Camus. Ditulis pada masa pendudukan Jerman (Nazi) atas Prancis, Mitos Sisyphus sarat dengan renungan-renungan tentang sisi-sisi kehidupan yang tragis. Goresan paragraf-paragraf awalnya tak terlupakan: “Hanya ada satu masalah filosofis yang serius benar-benar, yakni bunuh diri. Menilai apakah hidup layak dijalani atau tidak sama dengan menjawab pertanyaan mendasar filsafat. Sisanya ... belakangan” (Il n’y a qu’un problème philosophique vraiment sérieux: c’est le suicide. Juger que la vie vaut ou ne vaut pas la peine d’être vécue, c’est répondre à la question fondamentale de la philosophie. Le reste ... vient ensuite).