Hadir tanpa promosi yang gencar seperti pameran wedding atau book fair, pameran Gelar Museum Nusantara 2012 dilangsungkan di Jakarta Convention Hall Senayan tanggal 22 hingga tanggal 25 November 2012 kemarin. Agak menyesal saya terlambat mengetahui ada pameran ini di JCC.
Ceritanya Minggu kemarin saya datang ke book fair di Istora Senayan, sepintas saya melihat spanduk Gelar Museum Nusantara 2012. Anak saya yang sedang ikut saya antusias buat datang ke sana. Saat itu saya berharap bisa mendatangi pameran ini karena ada acara di book fair yang harus saya datangi juga. Hari Minggu adalah hari terakhir untuk kedua acara ini. Benar-benar mepet.. apalagi saya datang siang menjelang sore.
Akhirnya saya masih sempat datang ke pameran tentang koleksi museum se-nusantara ini. Menempati hall JCC persis di sebelah acara pameran wedding, pameran ini terhitung sepi pengunjung. Saat saya datang sedang ada talkshow mengenai serba-serbi sebuah museum. Saya tak terlalu memperhatikan talkshow ini karena anak saya langsung mengajak melihat-lihat koleksi yang dipamerkan di situ.
Ada stand museum Harry Dharsono yang menyambut kedatangan pengunjung. Koleksi Harry Dharsono di pajang di dalam dan di muka stand. Tentu koleksinya berupa baju-baju karena Harry Dharsono adalah desainer terkemuka Indonesia. Stand ini bersebelahan dengan stand Museum Kesehatan.
Saya masuk ke sebuah ruang yang lebih luas yang merupakan ruang utama, penasaran saya dengan isi ruangan ini. Ternyata… taraaaa… kita disambut dengan koleksi-koleksi museum seperti artefak-artefak dari jaman lampau, arca-arca peninggalan masa lalu dan banyak koleksi lainnya. Ini dia yang saya cari.
Ruangan ini dilengkapi dengan screen besar untuk memutar film dokumenter singkat tentang kehidupan manusia jaman lampau. Bukan cuma itu, film dokumenter masa perjuangan di putar juga. Anda nggak perlu bosan dengan film-film dokumenter ini karena film dokumenter diputar di 3-4 screen yang berbeda. Jadi Anda bisa memilih mau menonton film dokumenter yang mana.
Ada di ruangan ini membuat saya seperti sedang melakukan perjalanan waktu dari jaman prasejarah hingga jaman perjuangan karena di ruangan ini orang bisa mengetahui bagaimana nenek moyang kita hidup di jaman prasejarah lalu bagaimana mereka hidup di masa kerajaan hingga akhirnya tiba di masa perjuangan kemerdekaan.
Banyak benda-benda bersejarah yang dipamerkan di sini. Dari mulai fosil-fosil manusia dan binatang, alat-alat dari batu yang digunakan di jaman prasejarah, bejana-bejana hingga tandu Panglima Besar Jendral Sudirman serta biola WR Supratman semua ada.
Anda tau meriam si Jagur yang terkenal itu? Meriam ini juga ada di sini. Penyelenggara pameran memang niat bener mengangkut koleksi museum-museum ini ke sini. Katanya ada ratusan koleksi dari 150 an museum di seluruh nusantara. Banyak ya.
Untuk melengkapi suasana masa lampau ada seseorang berpenampilan manusia purba yang ditugasi berjalan-jalan di area pameran ini. Tentu saja orang ini menjadi sasaran para pengunjung buat berfoto-ria. Kreatif dan lucu.
Oh iya selain koleksi museum Anda juga bisa ikut lomba yang diadakan saat pameran ini. Ada lomba mirip tokoh pahlawan Indonesia, juga ada lomba foto via instagram. Juga ada acara-acara menarik seperti kuis atau games. Sayangnya karena saya datang di hari terakhir dan beberapa jam lagi pameran ditutup ya saya nggak bisa liat acara-acara yang diadakan di sini. Sayang ya.
Pameran koleksi museum Nusantara sebenarnya sebuah pameran yang sangat mendidik menurut saya. Kita bisa melihat koleksi ratusan museum di satu tempat. Memang koleksi museum ini tak bisa dilihat secara mendetail Kalo Anda mau lihat koleksinya dengan detail silakan kunjungi museum-museum ini langsung ke tempatnya.
Cuma buat kita yang nggak punya cukup waktu untuk membawa anak-anak kita berkeliling dari satu museum ke museum yang lain sangat bermanfaat datang ke pameran semacam ini. One stop looking istilahnya. Sayangnya promosi yang kurang gencar mengakibatkan pameran ini sepi pengunjung. Mungkin penyelenggara pameran merasa sudah cukup melakukan promosi atau menyasar pengunjung yang akan datang ke book fair dan pameran wedding.
Semoga pameran Gelar Museum Nusantara ini bisa menjadi ajang tahunan yang rutin dilaksanakan. Semoga.