Dalam kesempatan itu Kak Seto berharap Pemkab Aceh Utara segera memindahkan pengugsi Rohingya dari penampungan sementara di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Gampong Blang Adoe, Aceh Utara ke shelter yang sudah disiapkan di Blang Adoe. “dengan dipindahkan ke sana, anak-anak tidak harus lagi belajar di tenda seperti sekarang, tapi sudah ada sarana permainan dan pendidikan yang sangat layak,” ujarnya.
Ia juga berharap anak-anak Rohingya dan orangtuanya sudah menempati shelter sebelum Lebaran Idul Fitri tahun ini sehingga mereka dapat merasakan hidup yang lebih layak saat hari raya. “Saya sudah melihat langsung di shelter, semua sarana di sana lebih memadai daripada di lokasi sekarang.” Kak Seto juga menceritakan kesannya setelah melihat anak-anak Rohingya berinteraksi dengan para relawan yang sudah menangani anak-anak itu. Ia merasa sudah ada kedekatan yang terjalin antara anak-anak Rohingya itu dengan para relawan.
“Saya berharap penanganan anak-anak Rohingya ini k depannya dapat lebih maksimal lagi. Kalau sekarang masih menggunakan pendekatan bermain, ke depan kita bisa menggunakan pendekatan pendidikan dan keterampilan. Sehingga jika mereka menjadi anak-anak yang lebih siap jika harus kembali,” papar Kak Seto. (sty–serambi)