Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop

Akhirnya, Sangatta Kembali ke Pangkuan NKRI

16 November 2011   09:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:35 793 0
[caption id="attachment_149387" align="aligncenter" width="700" caption="Pasukan Pendarat Marinir merebut pantai yang dikuasai musuh"][/caption] Latihan Armada Jaya, sesungguhnya merupakan momen yang sudah lama saya nantikan. Dalam latihan perang sebesar ini kita bisa menyaksikan bagaimana kekuatan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang dimiliki TNI AL bisa ditampilkan secara utuh.

Senin (7/11) pukul delapan pagi kesempatan yang saya tunggu sejak tahun lalu itu pun datang menghampiri. Secara lisan Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) menurunkan perintah kepada saya untuk turut serta pada latihan akbar ini. Saya pun dengan sigap menyabet perlengkapan pribadi yang sudah disiapkan semalam oleh perempuan tercantik dan paling seksi di dunia (isteri saya, tentunya) :).

Sejurus kemudian saya sudah onboard di KRI dr. Suharso. Rumah sakit terapung ini menjadikapal markas dalam latihan Armada Jaya kali ini. Pukul sepuluh pagi kapal dengan nomor lambung 990 ini pun kemudian bertolak menyusuri Laut Jawa menuju Laut Sulawesi, Selat Karimata, dan Perairan Sangatta Kaltim yang berbatasan langsung dengan negeri jiran, Malaysia.

Tak ada waktu sepicing pun yang tidak dimanfaatkan untuk menguji kesigapan para pelaku latihan. Hampir sejam sekali alarm kapal meraung-raung sebagai tanda adanya bahaya serangan, baik yang berasal dari laut maupun dari udara.

Pada latihan Armada Jaya XXX/2011 ini TNI Angkatan Laut memang mengerahkan segenap kekuatannya. Tidak kurang dari 23 KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) dikerahkan dalam latihan besar ini. KRI yang dilibatkan meliputi kapal kombatan, kapal selam, kapal amfibi, kapal buru ranjau, kapal bantu (Salvage), dan kapal patroli. Dua belas pesawat udara dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) jenis Cassa, Nomad, helikopter Bell dan helikopter Bolcow jugamemperkuat jalannya latihan.

Tidak kurang dari 4.000 personel terlibat langsung sebagai pelaku latihan. Mereka adalah para ABK (anak buah kapal) KRI, Tim dari Satuan Komando Pasukan katak, dan Batalyon Tim Pendarat Amfibi (BTP) Marinir berikut peralatan tempurnya, di antaranya, tank amfibi, kendaraan amfibi pengangkut artileri (Kapa), artileri roket dan Howitzer.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun