Pada tahun 717 -720 hidup Umar bin Abdul Aziz dengan segala kesederhanaannya. Konon, Umar hanya akan menyalakan lampu inventaris dinasnya hanya untuk urusan pekerjaan saja. Setelah itu lampu dimatikan dan digantikan dengan lampu milik pribadinya. Kekayaannya ketika sebelum menjadi khalifah mencapai angka 40.000 dinar dan ketika pensiun dari jabatan tersebut karena meninggal dunia, hartanya menyusut tinggal 400 dinar saja. Bahkan pakaian yang dimilikinya hanya satu-satunya yang melekat di badannya itu. Seluruh harta Umar bin Abdul Aziz diperuntukkan bagi kemakmuran umat yang dipimpinnya.
Pola hidup yang hampir sama dipilih oleh mantan Ratu India, Appamma Kajjallappa. Istri ketiga Raja Venkateswara Ettappa, penguasa di Virudhunagar, India itu saat ini benar-benar jatuh miskin.
Lantas kemanakah perginya seluruh harta kekayaannya itu? Selama hidupnya seluruh kekayaan dipersembahkan bagi kesejahteraan rakyatnya. Istananya telah dijadikan bangunan sekolah sesuai dengan permintaan rakyatnya. Seluruh harta benda peninggalan almarhum suaminya diberdayakan dalam pembangunan fasilitas umum. Ia jauh lebih merasakan lebih sengsara manakala rakyatnya hidup dalam kemiskinan.
Kini perjuangan berat dalam menjalani kerasnya kehidupan harus dijalani Appamma Kajjallappa, sekalipun hanya untuk mendapatkan sesuap nasi. Bersama anaknya ia hidup dalam gubuk reyot minim ventilasi.
Sebagai pemimpin, sanggupkah kita berkorban seperti mereka?