KRI dr. Soeharso-990 direncanakan bertolak dari Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya menuju Mentawai besok (28/10). Keberangkatan rumah sakit terapung tersebut dalam rangka penanggulangan bencana tsunami yang melanda Kabupaten Mentawai Sumatera Barat dan sekitarnya. Sekitar 500 orang personel TNI AL akan bergabung di dalamnya. Mereka terdiri atas tenaga medis dan paramedis TNI AL beserta anggota pasukan Batalyon Kesehatan Marinir. Di samping membawa personel Satgas Penanggulangan Korban Tsunami , KRI Soeharso juga membawa bantuan bahan makanan, pakaian layak pakai, dan obat-obatan untuk para korban bencana.
Sebelumnya kapal rumah sakit yang bernaung di bawah Satuan Kapal Bantu Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) ini disiapkan untuk membantu penanggulangan pascabencana banjir bandang di Wasior, Papua Barat. Pihak TNI dan Kementrian Kesehatan mempertimbangkan bahwa korban bencana tsunami jauh lebih memerlukan penanganan, maka KRI Soeharso di berangkatkan ke Mentawai.
KRI Soeharso-990 dilengkapi dengan helikopter dan landing craft unit (LCU). Jika KRI ini tidak bisa merapat di pantai (beaching) maka helikopter dan LCU akan digunakan dalam evakuasi korban untuk kemudian ditangani di KRI Soeharso yang lego jangkar di tengah laut. KRI Soeharso sekelas dengan rumah sakit tipe B. Di dalamnya tersedia ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Intensive Care Unit (ICU), kamar operasi, poli kandungan,poli mata, poli THT, recovery room, apotek, hingga kamar jenazah.
Sebelumnya kapal rumah sakit dengan panjang 122 m dan lebar 22 m ini terlibat langsung dalam penanganan korban bencana gempa bumi di Padang Sumatera Barat tahun 2009 lalu.