"Ngapain sekolah tinggi-tinggi, toh nanti juga ke dapur?" Kalimat seperti ini sering terlontar dari masyarakat desa yang masih meremehkan pentingnya pendidikan tinggi. Pandangan ini sering kali membuat anak muda ragu untuk melanjutkan kuliah, karena dianggap sia-sia atau tidak berguna. Masih banyak masyarakat desa yang berpikir bahwa kuliah hanya membuang-buang waktu dan uang saja. Contoh nyata bisa dilihat pada saudara saya sendiri, yang orang tuanya sering mendapat komentar, 'Untuk apa kuliah keras-keras, jual tanah juga akhirnya cuma ke dapur.' Pandangan seperti ini menggambarkan betapa dalamnya stigma bahwa pendidikan tinggi tak akan membawa perubahan signifikan, hanya berakhir pada pekerjaan yang dianggap 'biasa-biasa saja'.
KEMBALI KE ARTIKEL