Pada malam kesekian yang telanjang
Dibawah tindihan ritmisnya tubuh panas
Karam pada pelukan di ujung kelam
Terus mengais pelukan tiap malam
Aku berteduh lagi padamu,
Saat tak lagi tahu seperti apa rasanya cinta
Ketika ketelanjangan merekatkan pelukan
Merasakan nikmat pati tubuh dalam ruh
Padamu, tiap malam kukemasi pelukan
Aku terlacur dalam berangnya malam
Penjaja kehangatan pada bekunya jiwa
Hina yang terus dinistakan
Durjana yang tak kering dihujat
Pengais pelukan yang menikam kelam
Apalah aku bagi kalian,
Saat ketelanjangan kutukar dengan pelukan
Saat rupiah tak pernah kujejalkan pada kebinalan
Saat kukais pelukan demi pelukan untuk jiwa yang disepikan
Aku terjungkal pada kelam yang tak pernah menyisakan pelukan
_____________________________________________________
Terang Tambengnya ada pada,
http://thedarknessofsatire.blogspot.com/2011/11/mengais-pelukanmu-tiap-malam.html