Berbalut pekatnya satin hitam
Kali ini kakiku harus lebih kuat lagi
Tak lagi kutengok kemarin, aku bersiap karam
Kujual lagi tubuh beku ini
Terjamah oleh buasnya mau
Mataku buta sejak terkulum birahi
Kupatahkan laku, aku bernyanyi dalam ambigu
Sedari kupilih neraka di malam tanpa kerlip bintang,
Akulah penjual suka dalam berisiknya malam tanpa telinga
Memperkenankan mereka mendaki tubuhku yang terus mengerang
Kultus ragaku membisu saat serapah tak lagi mampu mengubur dosa-dosa pendosa
Sedari tubuhku berubah menjadi manekin dalam kaca pajang
Akulah penyabung nikmatnya gairah malam dalam manekin bergincu merah
Menghidupkan jiwa-jiwa mati dengan tubuh kaku tanpa denyut nadi, ragaku tumbang
Terhenti detak jantungku saat hukum di lidah kalian membenamkanku pada laknatnya gairah