DI setumpuk tanah, tempat diam keluarga kita, kaum kerabat kita, handai taulan kita. Di sana kita dilahirkan, dibuai, dibesarkan, ibunda. Jerih letih tak terperih dalam keringat dan air mata ayah untuk kita. Darah mereka mengalir dalam tubuh kita, tak pernah kita kompromi. Titik demi titik air susuh ibu kita hisap tanpa sedikit pun kita bayar. Semua cuma-cuma seperti udara yang terhirup secara gratis. Betapa mereka bangga peluh itu jadinya kita hari ini. Ibu menunggu kita, hingga di pintu hati mereka yang terdalam. Â Perempuan istimewa di dekapan ayah kita tercinta. Â
KEMBALI KE ARTIKEL