Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Rina, Anak Sang Perantau

14 Mei 2010   15:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:12 218 0
Rina Pertiwi, gadis 12 tahun. Kulitnya sawo matang. Rambut ikal dikepang dua. Keseharian belajar di sekolah dasar kelas V. Ia dan kakanya Mila (15) ditinggal pergi oleh kedua orang tua sejak ia masih berusia 6 tahun.  Rina panggilan akrab gadis ini bersama kakaknya dititipkan kepada nenek dan kakek mereka di sebuah desa terpencil di atas pegunungan, jauh dari keramaian kota. Orang tua Rina merantau ke negeri Jiran Malaysia.

Karena keterbatasan biaya, Mila kakak Rina tidak melanjutkan ke sekolah menengah pertama. Sementara Rina masih tetap bersekolah di Sekolah Dasar (SD) di kampung di mana mereka dititipkan.

Rina terus didukung oleh sang kakak untuk terus sekolah. Setiap pagi ia diajarkan  untuk berjualan kue hasil kerja sang kakak tengah malam.  Sebelum pergi sekolah Rina berseragam keliling kampung menawarkan kue kepada penduduk di kampung itu.

Hari-hari Rina dan kakaknya melakukan pekerjaan itu demi mencukupi kebutuhan hidup mereka bersama kakek dan nenek serta membiayai sekolah Rina. Mereka pun sering bersama-sama membantu sang kakek dan nenek ke kebun  yang berlokasi di tebing gunung tak jauh dari desa itu.

Tinggal di rumah kumuh, tanpa hiburan radio apalagi televisi membuat mereka merasa sengat sepi ketika malam menjelang. Rina hanya menyempatkan diri untuk membaca atau mengerjakan tugas sekolah. Sementara sang kakak seperti biasa sibuk menyiapkan jualan kue esok hari. Sang kakek dan nenek biasanya sering lebih awal tidur karena kecapean.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun