“Aduh gimana nih? Gimana nih?” Berulang kali aku teriak panik ketika ban karet besar situ terlepas dari pantatku. Tanganku berusaha meraih ban besar itu sebisa mungkin. Aku khawatir terlepas jauh dari ban itu. Aku memang penakut dan tidak bisa berenang. Teman-teman bukannya menolong malah pada tertawa. Setelah beberapa saat, akhirnya aku berhasil meraih dan menaiki kembali ban itu. “Selamat, selamat,” kataku dalam hati. Salah seorang teman berkata, “ Mbak, kamu tuh pakai baju pelampung, nggak mungkin tenggelam.” “Iya ya.” Merasa baru sadar. Sebenarnya malu juga sih sama teman-teman. Tetapi kadang-kadang orang yang sedang panik, tidak bisa berpikir normal. “ Ketika itu arus sungai tenang, mengapa ban bisa terbalik?” tanyaku dalam hati, yang kemudian kuabaikan tak ingin tahu jawabannya. Toh aku juga selamat dan berhasil menaiki ban lagi. Sehari kemudian, melalui obrolan digrup aku baru tahu, ternyata teman sengaja membalikkan banku. Kena deh, aku dikerjain. Semoga nanti pelakunya komentar disini.
KEMBALI KE ARTIKEL