Dibandingkan dengan film-film anak yang memenuhi layar kaca, Upin dan Ipin memang sebuah film kartun yang tampil beda dan "melawan arus". Selalu ada pelajaran berharga yang terkait dengan penanaman nilai-nilai luhur di tiap episodenya. Bahkan menarik juga untuk mengkaji model pembelajaran yang digunakan guru saat di dalam kelas. Sosok-sosok pemainnya sangat santun, bandingkan dengan tayangan berlabel sinetron anak dengan pemain anak-anak tetapi menggambarkan iri, dengki, dendam, penghianatan, dan berbagai perilaku buruk lain yang terkadang terlihat tidak mungkin dilakukan oleh anak-anak yang masih murni pikirannya.
Belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan melalui media apapun. Film seringkali merupakan media yang menggambarkan budaya atau kebiasaan yang berlaku di lokasi film tersebut. Belajar dari film, sekalipun film anak, bukanlah sebuah hal yang tidak mungkin. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari film Upin dan Ipin, bagaimana penanaman karakter, tingkah laku Cikgu dalam mengajar, interaksi antara guru dan murid, dan hal-hal baik lain yang bisa kita peroleh dari tiap episodenya.
Daripada membiarkan pikiran anak teracuni oleh tayangan yang tidak bermutu, semoga penggiat sinema di Indonesia bisa membuat media sejenis Upin dan Ipin yang tentunya lebih menonjolkan budaya Indonesia.