Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Bayang-Bayang di Balik Kepercayaan

25 Desember 2024   20:42 Diperbarui: 25 Desember 2024   20:42 45 4
Langit malam itu gelap, tanpa bintang. Hanya bulan pucat yang menggantung di cakrawala, menatap muram pada bumi. Di sebuah ruangan sempit dengan dinding-dinding kayu yang mulai lapuk, seorang pria duduk termenung. Namanya Karna, pemuda yang selama ini dikenal setia, menjadi tangan kanan pemimpin desa kecil di tepi hutan.

Namun malam itu, kesetiaan adalah hal terakhir yang ada di pikirannya.

"Karna, kau yakin dengan keputusanmu?" suara itu berbisik dari sudut ruangan.

Karna mengangguk perlahan, meskipun ada keraguan di matanya. "Aku tidak punya pilihan," gumamnya. "Dia terlalu percaya padaku. Dan itulah kelemahannya."

Di sudut gelap, seorang pria bertubuh besar, dengan jubah hitam lusuh dan tatapan tajam, menyeringai. Dialah yang selama ini menjadi dalang kekacauan di desa, menyulut api kecil di hati Karna yang dipenuhi iri dan ambisi.

"Kau tahu, Karna," katanya, mendekat perlahan, "setiap pemimpin besar jatuh bukan karena musuh di luar, tapi karena pengkhianat di dalam. Seperti Julius Caesar yang ditikam Brutus. Seperti Judas yang menjual Yesus. Kau hanya melanjutkan tradisi itu."

Karna menelan ludah. Ia merasa kata-kata itu benar, tapi juga menusuk hati. Apa benar dirinya hanya bagian dari siklus pengkhianatan yang tak pernah berakhir?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun