Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Timbulnya Opini Publik Mengenai Intoleransi dan Radikalisme

13 Mei 2022   21:19 Diperbarui: 13 Mei 2022   21:25 236 0
Kata intoleransi menurut kamus Bahasa Inggris Oxford jika diterjemahkan, intoleransi adalah sikap penolakan untuk menerima pandangan, keyakinan, atau tindakan yang berbeda dengan apa yang diyakininya.

Sedangkan, radikalisme berasal dari kata “Radix” yang berarti “akar”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) radikalisme diartikan sebagai paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaruan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau secara drastis.
Intoleransi merupakan awal terbentuknya radikalisme , lalu ekstremisme dan terakhir dalam bentuk terorisme.

Intoleransi dan radikalissme berupa ujaran kebencian , misalnya  jika tidak segera dihentikanpada akhirnya akan merusak stabilitas politik dan keamanan nasional.
Akumulasi intoleransi dan radikqlisme akan melahirkan paham terorisme , dan dalam kasus ekstrem akan memicu aksi terorisme.  Akan tetapi tidak bisa dikaitkan secara langsung dengan terorisme, Menurut Ahmad Syafii, Radikalisme lebih terkait pada model sikap dan cara pengungkapan keberagaman seseorang , sedangkan terorisme secara jelas mencangkup tindakan kriminal untuk tujuan – tujuan politik.
Kelompok radikalisme yang berujung kepada intoleransi dapat membahayakan kesatuan dan keutuhan suatu bangsa bernegara. Sebagai generasi penerus, kita harus dapat menghentikan gerakan ini atau setidaknya menekan angka radikalisme dan intoleransi di kalangan masyarakat.

Cara yang kita lakukan untuk melakukan penyuluhan kepada seluruh masyarakat agar dapat menyaring sebuah informasi sebelum diterka. Kesadaran masyakat sangat dibutuhkan karena masyarakat yang bersikap terhadap sesuatu memiliki kemungkinan yang besar untuk berubah menjadi radikal dan mengabaikan hal orang lain.






KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun