Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Foster the People Sukses Memompa Tennis Indoor Senayan!

12 Januari 2012   12:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:58 223 0

Foster the People akhirnya telah menunjukan aksi langsungnya pada Rabu malam (11/1/2012). Band yang beranggotakan Mark Foster, Cubbie Fink, Mark Pontius, Isom Innis, dan Sean Cimino menjadi band mancanegara pertama yang menghentak Indonesia pada awal tahun ini.  Bukan hanya itu, Indonesia menjadi negara Asia pertama yang disambangi band indie tersebut. Bertempatkan di Tennis Indoor Senayan, pintu venue yang mulai dibuka pukul 17.00 WIB sudah dipenuhi remaja yang mendominasi konser tersebut, padahal Foster the People dijadwalkan untuk naik panggung pukul 20.00 WIB. Antusiasme ini tentunya dikarenakan ‘3 Ocean Live’ sebagai penyelenggara akan mengumumkan pemenang undian meet and greet dengan sang bintang tamu.

Pada pukul 19.25 WIB saya mulai memasuki pintu masuk, dari tempat parkir sudah terdengar lantunan band pembuka. Hanya beberapa langkah dari pintu pemeriksaan, saya merasa sedang berada di sebuah pasar malam, saya tidak menyangka Agrikultur mampu menghentakan lagu-lagu mereka di sebuah panggung yang terbilang sangat imut, selain itu terdapat stan-stan makanan dan minuman. Kami pun langsung bergegas ke pintuk masuk kelas festival. Sontak kami kaget ketika melihat ratusan orang sudah duduk di lantai dan sebagian lagi sibuk untuk mendapatkan posisi terbaik untuk menikmati band yang terkenal dengan single ‘Pumped Up Kicks’.

Waktu sudah menunjukan pukul 20.00 WIB tetapi tidak ada tanda-tanda Mark Foster CS siap untuk melantunkan lagu-lagu mereka, perlu waktu  lima belas menit dari jadwal yang ditentukan hingga mereka keluar di tengah kegelapan, elu-eluan penonton pun membaur dengan gebukan drum-perkusi yang mendominasi dan lampu-lampu panggung yang tengah dimainkan. Gebukan drum Mark Pontius dan perkusi Isom Innis mengiringi lagu ‘Houdini’ sebagai pengantar konser, yang mengejutkannya lagi penonton sontak sudah mulai terbawa dengan suasana, orang-orang berjumpalitan di tempat mereka sendiri dengan tangan kanan yang diayunkan ke langit-langit, hal tersebut berlanjut hingga lagu ‘Miss You’, ‘Life On The Nickel’ hingga akhirnya Mark Foster menyapa para penonton dengan sepatah-kata Bahasa Indonesia “Terima kasih Jakarta, I’m very excited we start this new year in here. Our first concert is with you guys.

Saat intro lagu ‘I Would Do Anything For You’ dimainkan semua penonton sontak berteriak, terutama para kaum hawa, lirik-lirik terlontarkan dari mulut mereka, mungkin karena lagu ini memang terkesan manis untuk para remaja. Intro ‘Broken Jaw’ pun mengagetkan saya, karena tidak terpikirkan sebelumnya bahwa lagu yang tidak terdaftar pada album Torches ini akan dilantunkan pada awal acara, orang-orang di sekitar pun terdiam, karena lagu ini hanya rilis di website iTunes, tetapi teriakan kekaguman tetap berkumandang setelah lagu usai, dilanjutkan dengan ‘Waste’. ‘Call It What You Want’ yang telah ditunggu-tunggu para penonton menjadikan ruangan dipenuhi dengan berbagai jenis suara dari ras yang berbeda-beda. Selain itu, Sean Cimino membubuhi lagu tersebut dengan petikan gitarnya yang sangat menantang, walaupun puncak permainannya lebih menganggumkan pada lagu Houdini. Setelah lagu usai Mark Foster sempat menghibur dengan kalimat “Saya cinta kalian semua” yang tentunya membuat para penonton terpukau.

Tidak hanya lagu orisinil yang dibawakan, mereka juga membawakan lagu ‘Say Ain’t So’ yang merupakan lagu dari band Weezer, sebagai lagu barter antara kedua band. sebelumnya Weezer pernah meng-cover lagu Pumped Up Kicks. Mark Foster mengambil gitar dan memperlihatkan keahliannya dalam bermain gitar pada lagu yang bernuansa lebih keras dibandingkan lagu-lagu mereka. Foster tampaknya ingin membuktikan bahwa lengkingan suaranya juga mampu melumpuhkan lagu tersebut, begitu pula dengan alunan musik dari personil lainnya. Antusiasme para penonton tampaknya belum juga gugur, hingga lagu ‘Helena Beat’ dilantunkan. Setelah lagu tersebut para personil ke belakang panggung. Dengan teriakan ‘We want more!’ yang bergema di ruangan, tidak lebih dari 10 menit, para personil kembali ke panggung, tetapi kali ini tampaknya berbeda, Mark Foster memilih untuk duduk sambil memainkan keyboardnya dengan lampu redup. Yap! Ternyata single ‘Ruby’ yang tidak terdaftar dalam album menghantar beribu pasang kuping ke dalam keheningan, tidak banyak penonton yang mengetahui lagu tersebut, dan tentunya vokal Mark sangat mendalami lagu tersebut. Setelahnya, intro ‘Warrant’ menghentikan keheningan sesaaat tersebut.

Hal yang mengejutkan pun datang, Foster mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan para penonton yang dilanjutkan dengan lagu yang ditunggu-tunggu, ‘Pumped Up Kicks’. Tentunya para penonton sudah tidak sabar untuk mengeluarkan suara mereka untuk mengiringi band yang di nominasikan pada penghargaan Grammy 2012. Sebenarnya saya sedikit kecewa, saya tampaknya tidak dapat menerima akhir dari konser ini, karena masih ada tiga single (‘Chin Music For the Unsuspecting Hero’, ‘Love’, dan 'Downtown') yang tidak dikumandangkan mereka, walaupun lagu tersebut memang tidak terkenal. Kekecewaan itu tampaknya terobati dengan aksi dari para personil yang mencampurkan lagu Pumped Up Kicks dengan sentuhan musik klub, yang terkesan menjadikan Tennis Indoor sebagai tempat clubbing sesaat he-he-he, selain itu gerakan khas Mark Foster (backward dance) juga membuat suasana menjadi lebih hidup. Tidak hanya itu, Mark Foster juga memanfaatkan kegilaan para penonton di barisan depan dengan melompat, aksi barikade tersebut tentunya membuat para penonton di bagian belakang berteriak penuh iri, selain itu stik drum dilemparkan ke penonton yang menambah akhir konser ini sangat indah dan penuh semangat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun