Media sosial kini telah menjadi panggung besar di mana konflik dan perdebatan tidak lagi hanya milik ruang tertutup, tetapi tersaji di hadapan jutaan netizen. Dalam dunia ini, bukan hanya fakta atau argumen logis yang menjadi senjata, melainkan kemampuan untuk mendapatkan hati publik. Siapa pun yang berhasil memenangkan simpati netizen, dialah yang akan keluar sebagai pemenang---disegani, dihormati, bahkan berpotensi memengaruhi kebijakan. Sebaliknya, mereka yang kalah dalam "pertempuran persepsi" sering kali dihujat, dibully, atau bahkan dibenci.
KEMBALI KE ARTIKEL