Dalam diskusi tentang agama Islam, kita sering mendengar argumen bahwa Islam telah sempurna dan tidak perlu dipikirkan atau disesuaikan dengan perkembangan zaman. Pendapat ini biasanya datang dari kelompok yang menafsirkan kesempurnaan agama secara kaku dan menolak segala bentuk ijtihad (usaha keras dalam memahami hukum) atau pemikiran kritis. Namun, apakah benar bahwa kesempurnaan Islam menandakan bahwa kita, sebagai umat Muslim, tidak perlu berpikir lebih jauh atau beradaptasi dengan realitas yang berkembang? Dalam artikel ini, saya akan mengkritik pemikiran tersebut dengan menawarkan perspektif lain berdasarkan prinsip-prinsip Islam itu sendiri.
1. Al-Qur'an Mendorong Pemikiran Kritis
KEMBALI KE ARTIKEL