Dalam diskusi seputar agama, sering kali muncul pandangan bahwa kebenaran hanya bisa didapat dari ulama yang bersanad atau memiliki kredibilitas akademis tertentu, seperti mereka yang berkuliah di lembaga-lembaga agama seperti Madinah. Lebih jauh lagi, sebagian umat Islam menolak mentah-mentah pemahaman dari kelompok lain seperti Yahudi, Syiah, atau sumber-sumber di luar Islam. Mereka berpegang teguh bahwa ilmu harus diambil dari ulama terdahulu yang telah mapan dalam ajaran agama. Namun, apakah benar bahwa sumber kebenaran hanya terbatas pada ulama-ulama bersanad atau dengan latar belakang tertentu? Artikel ini akan membongkar pandangan tersebut dan menekankan bahwa verifikasi informasi jauh lebih penting daripada siapa yang menyampaikan.
1. Verifikasi Lebih Penting daripada Sumbernya
KEMBALI KE ARTIKEL