Perlu Anda ketahui, di perempatan rumah saya terdapat 2 jalan penghubung lintas kota dan 2 jalan lainnya yang menuju ke arah pusat kota atau pasar. Sering kali, saat kondisi jalanan sepi atau bukan jam-jam ramai, seperti ketika anak sekolah atau pekerja tidak sedang melintas, orang-orang yang berkendara menuju lintas kota sering menerobos lampu merah. Jika kita beranggapan bahwa jalanan sepi, hal itu bukan alasan yang kuat untuk menerobos lampu merah. Anda harus tahu bahwa saat jalanan sepi, jalan tersebut sering digunakan oleh orang-orang yang ingin menyeberang, entah itu pejalan kaki atau mobil yang ingin melintas.
Bayangkan jika rumah Anda dekat dengan jalan pantura dan Anda kesulitan menyeberang hanya karena kendaraan terus-menerus melaju. Tentu, pada jalur cepat antar kota, kita tidak bisa sembarangan menghentikan kendaraan hanya karena ingin menyeberang. Jalan tersebut memiliki keramaian dan kecepatan minimal pengendara. dan juga jarak waktu antara lampu hijau dan merah sangat singkat, sehingga memungkinkan kita hanya memiliki waktu kurang dari 15 detik untuk menyebrang.Â
Oleh karena itu, jika Anda berniat menerobos lampu merah, sebaiknya pikirkan dua kali. Bukan maksud saya menyuruh Anda menerobos lampu merah, tentu hal tersebut bisa membahayakan diri kita sendiri karena bisa jadi ada kendaraan yang lewat dengan kecepatan tinggi. Jika Anda tetap ingin menerobos lampu merah, saya sarankan untuk tidak melakukannya pada jam-jam ramai, terutama saat ada pengendara yang melintas antar kota, karena hal tersebut mengganggu orang-orang yang sedang menyeberang. Terlebih lagi, di perempatan rumah saya, banyak yang menerobos saat jam pulang kerja, sekitar jam 5 sore. Jadi, pikirkanlah orang lain dan jangan hanya mementingkan diri sendiri.