Akibatnya, ratusan penumpang yang sudah lama menunggu kereta, begitu KRL datang sebagian penumpang masuk gerbong, namun lainnya langsung bergerombol dan duduk di bantalan rel menghalangi pemberangkatan KRL.
Tidak hanya itu. Perjalananan KA Luar Kota juga ikut terganggu karena penumpang menduduki jalur perjalanan di lajur sepur 4. Ini menunjukkan klimaks kemarahan penumpang yang menurut mereka, dalam seminggu terakhir keterlambatan KRL sudah sering terjadi di Stasiun Bekasi.
Perwakilan penumpang Bekasi dalam orasinya, meminta Direksi PT KAI, PT KCJ, Kemenhub dan Kementerian BUMN, untuk segera memperbaiki jadwal perjalanan KRL khususnya di pagi hari dari stasiun Bekasi ke jakarta. Mereka menuntut agar perjalanan KRL lebih diprioritaskan ketimbang jadwal perjalanan KA Luar Kota. Dan tuntutan perbaikan jadwal dan pelayanan ini diminta paling lambat 1-2 minggu sudah dapat direalisasikan. Jika tidak, ratusan penumpang mengancam demo yang lebih besar.
Ini sekaligus menggambarkan kinerja PT KAI dan PT KCJ selama ini tidak becus mengatur jadwal perjalanan dan jarak (head away) antara KRL yang satu dan lainnya, sehingga menimbulkan penumpukan penumpang yang akhirnya berpotensi membuat kerusuhan seperti yang terjadi hari ini di Stasiun Bekasi.