Saudara-saudari yang terkasih,
Tema permenungan kita kali ini adalah "BELASKASIHAN KEPADA MEREKA YANG TERHILANG". Saya mengajak  kita untuk menyelami kisah belas kasihan dan harapan yang terkandung dalam Injil Lukas 15:11-32. Seperti ayah dalam kisah ini, Allah memanggil kita untuk memiliki belas kasihan yang tulus terhadap mereka yang mungkin tersesat dalam dosa atau kebingungan hidup.
Seringkali, kita mungkin mengalami kehilangan dalam hidup kita sendiri, atau kita bisa menjadi saksi kehilangan orang-orang di sekitar kita. Namun, seperti yang diajarkan oleh Kristus, belas kasihan adalah kunci untuk menyambut mereka yang hilang kembali ke pangkuan kasih-Nya.
Mari kita memahami bahwa setiap jiwa yang kembali adalah alasan untuk bersukacita, bukan untuk menghakimi atau menunjukkan ketidakpengertian. Ayah dalam kisah ini memberikan teladan tentang bagaimana kasih dan keharmonisan dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah.
Penting bagi kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat mengaktualisasikan belas kasihan dalam kehidupan sehari-hari , terutama terhadap mereka yang mungkin merasa hilang atau terpinggir. Melalui kasih yang tulus, kita dapat menjadi saluran berkat dan membangun kehidupan yang lebih harmonis di dalam keluarga Allah.
Semoga kita semua dapat menjadi saksi kasih dan kebaikan Allah dalam memulihkan dan menyelamatkan jiwa yang hilang. Amin.