Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ketika Sang Ksatria Kalah Perang

10 November 2009   04:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23 351 0
Suatu ketika seorang ksatria bersiap memasuki pertarungan. Semua peralatan perang sudah melekat di tubuh dan siap digunakan. Taktik perang pun sudah sangat matang dikumandangkan. Bersiap untuk meraih kemenangan.
Dengan gagah berani sang ksatria melaju masuk ke dalam pertempuran. Mengerahkan semua kekuatan dan kemampuan. Untuk mengalahkan musuh di dalam peperangan. Pertarungan ini sungguh lama dan melelahkan sehingga menguras seluruh tenaga dan pikiran. Pertempuran yang diharapkan membawa kemenangan ternyata membawa kekalahan. Persenjataan dan taktik ternyata dapat dikalahkan. Kali ini musuh sangat pandai dan padat taktik perang. Sang ksatria salah melakukan perhitungan.
Akhirnya sang ksatria memilih mundur dari pertarungan sebelum banyak memakan korban berjatuhan. Kekalahan membuat ksatria berpikir panjang dan tidak memandang rendah lawan. Tapi kekalahan ini tidak mengaburkan pandangan tapi malah menjernihkan pikiran. Membawa ke arah perenungan yang dalam bahwa tidak semua pertempuran harus dimenangkan.
Ksatria sejati tidak akan terpuruk dalam kekalahan. Ksatria sejati akan bangkit dan mengatur kembali taktik peperangan. Belajar dari kesalahan dan tetap memegang teguh janji kemenangan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun