"Selamat hari ibu. Ada hadiah untuk Ibuk," ucapnya ketika masuk rumah.
"Apa nih," ucapku dengan rasa penasaran.
"Sekarang atau nanti?"
tanyanya yang mengundang rasa penasaran.
"Lha sekarang saja dong."
Ia pun menyampaikan bahwa baru saja dapat SK mutasi ke Jawa. Saya pun tak kuasa menahan haru dan bahagia. Hadiah terindah yang kami terima. Kepeluk dia sambil berulang kali kuucapan rasa syukur kepada Allah. Selama lima tahun ia berada di NTB tepatnya di Lombok mengabdi kepada negara.
Tak diduga sebelumnya bisa lebih cepat dari perkiraan bisa mutasi di Semarang. Alhamdulillah.
Tak terasa bulan Mei telah tiba. Ia pun bersiap-siap kembali ke Jawa. Berbagai persiapan dilakukan. Kami selalu memantau dari jauh tentang kepindahannya. Mulai barang yang akan dibawa sampai rumah yang akan ditempati.
Alhamdulillah sebuah rumah sederhana di Ungaran telah siap dihuni. Saya pun membantu membersihkan sebelum ditempati. Rumah yang strategis dan nyaman telah dibeli setelah lama dicari. Konon tanah itu _pulung_ atau rejeki.
Setelah menempuh perjalanan selama 20 jam dengan kapal, ia bersama keluarga kecil sampai juga di Surabaya. Selanjutnya anak dan cucu menempuh perjalanan lagi dengan mobil pribadi dari Surabaya menuju Ambarawa. Sedangkan mobil barang yang rencananya datang lebih awal justru mundur dari perkiraan. Satu truk bisa mengangkut semua barang dengan naik kapal juga.