Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Banjir Rob

14 Desember 2010   04:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:45 253 0
Banjir rob yang sering terjadi di kota Semarang ini, semakin lama semakin mengalami keparahan. Kota Semarang yang kita kenal dengan julukan “Semarang Kaline Banjir” seolah – olah akan terus melekat. Sebagian masyarakat yang tinggal di kawasan dataran lebih rendah, seperti halnya di pesisir laut, pantai atau daerah rawa – rawa, adalah merupakan titik rawannya terjadi banjir rob.

Banjir rob yang diakibatkan karena pasang air laut, dan di dukung oleh curah hujan tinggi, dapat menyebabkan dampak bagi masyarakat dari berbagai aspek kehidupannya. Padahal, banjir rob ini juga pada hakikatnya sebagian timbul oleh masyarakat itu sendiri yang kurang peka terhadap lingkungannya. Kebiasaan – kebiasaan buruk pun sering kita jumpai, terutama di sepanjang aliran sungai yang banyak sampahnya dan  menyebabkan aliran sungai tersumbat.

Akan tetapi, sampai saat ini, upaya pemerintah dalam menangani permasalahan ini masih tergolong kurang. Karena masih begitu banyak sarana prasarana maupun fasilitas – fasilitas yang rusak dan ketidak sejahteraannya para penduduk yang tinggal di daerah rawan banjir rob.

Namun, jika hal ini tidak ditangani segera, maka menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran diri terhadap lingkungan sebagaimana kita adalah Khalifah di muka bumi ini, harus bisa menjaga kelestarian lingkungan.

Pemerintah pun harus dapat menyusun strategi penanganan dalam mengatasi permasalahan banjir rob ini, dengan dibantu juga oleh masyarakat akan kesadarannya terhadap lingkungan.

Secara rinci, pada dasarnya upaya pemerintah telah mempunyai berbagai alternatif dan strategi untuk menangani banjir rob ini. Memang sebagian sudah terlaksana, namun masih jauh dari optimal.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun