Hasil pembicaraan dengan beberapa teman di link ini, ada beberapa teman dokter mengatakan.." jangan dianggap sama dengan kasus di luar, karena kita berbeda pasien dan berbeda pola penyakit" ...
ehmmm... OOhh ya donk dok semua juga mengatakan hal tersebut , tapi bagaimana dengan negara kita yang jumlah penelitian sangat minim, haruskah kita menggunakan obat dengan tidak rasional, dan menganggap penelitian dari negara luar ga berarti untuk negara kita ???
Sepertinya jawaban terbaik versi saya, kita manfaatkan saja hasil penelitian orang, walupun jutaan mil jaraknya, tetap saja harus jadi pertimbangan utuk mempelajari apa yang harus dilakukan dalam mengobati panasnya anak dengan serasional mungkin plus menghindari semaksimal mungkin munculnya efek samping dari penggunaan obat, karena walaupun minimal yang muncul pada pasien, tetap saja namanya efek samping bukanlah efek yang diharapkan dari sebuah obat.
Jadi bagaimana donk ya???
Jawaban general ... gunakan I dan P sesuai kebutuhan...
Pilihan pertama dan hampir digunakan dimana saja, P adalah pilihan pertama, alasan utama adalah obat P ditemukan jauh sebelum I, dan memiliki data hasil penelitian yang jauh lebih banyak mengenai kemananan P untuk anak, jika digunakan sesuai dengan dosisnya, efek samping yang muncul akan sangat minimal. Obat I, adalah new comer , walupun banyak penelitian mengatakan mampu menurunkan panas lebih cepat, ingat lebih cepat!!! bukan lebih baik, tapi mengingat I adalah golongan AINS yang memiliki segudang efek samping seperti gangguan saluran cerna, sehingga penggunaan I selalu menjadi kontroversial. Sehingga ada beberapa negara yang mengatakan I dilarang untuk anak dibawah 6 tahun... dan ada beberapa negara yang memperbolehkan asal digunakan dengan pengawasan ketat. Perbedaan pandangan dari departemen kesehatan di setiap negara, menandakan hasil uji yang berbeda untuk varietas pasien di tiap negara. Kalau di negara tercinta kita ini memang belum menjadi perhatian penuh, karena masih banyak problem kesehatan lain yang menjadi fokus utama.
Penggunaan obat I dan P sesuai kebutuhan sehingga penghentian penggunaan obat I dan P dilakukan jika anak sudah memperlihatkan tanda penurunan suhu harus menjadi perhatian para orang tua. Mengingat efek sampingnya adalah hepatotoksik dalam penggunaan jangka panjang, jadi gunakan sangat wise..Wise untuk I dan P tentunya.
Yang dimaksud wise :
1. Anak dibawah 12 bulan, gunakan sediaan drop untuk memastikan keakuratan dosis. Karena sudah dihitung dari berbagai hasil uji, dosis terapi yang tepat akan memberikan hasil terapi maksimal.
2. Jikalau anak kita sudah melampui lebih dari suhu 38,5 derajat, bisa dipertimbangkan untuk memberikan obat, dan ini dikhususkan untuk pasien anak yang tidak memiliki kasus kejang karena panas. Namun banyak penelitian mengkategorikan anak diberikan obat panas jika diatas 37,8 derajat, jadi anda bisa memilih dimana suhu yang tepat untuk memulai pengobatan, diseuaikan dengan kondisi anak.
3. Tapi jikalau suhu anak masih dibawah tadi, sebaiknya hindari penggunaan antipiretic apapun, baik I atau P
4. Baik I dan P yang menjadi pilihan, pastikan anak meminum air dalam jumlah banyak untuk membantu menurunkan panas lebih cepat.
5. Jikalau anak mengalami muntah disaat panas, dan sulit untuk minum, pilihan pertama adalah P, jika tidak mengalami muntah atau tidak menolak untuk minum anda bisa memilih I untuk membantu mempercepat penurunan suhunya.
6. Sebaiknya menggunakan anti panas, jika anak mengalami peningkatan suhu lebih dari 24 Jam, karena teori dasar mengapa sang anak mengalami peningkatan suhu adalah terjadinya peningkatan sistem imun untuk membunuh para kuman kuman tersebut. Khawatir jika anak baru mengalami panas, kita berikan obat, dengan secara tidak sengaja itu akan menurunkan daya imunitas anak, sehingga tanpa disadari anak kita akan mudah terserang sakit, hanya berawal dari kita yang menggangu perkembangan sistem imun.
Dan sangat salah jika mengatakan bahwa sistem imun anak masih dalam tahap perkembangan hingga kita perlu menggunakan obat.... Justru itu!!!!! anak kita masih berkembang kemampuan imunitasnya dengan kata lain belum sempurna, sehingga ketika ada mikroorganisme baru, dia baru kenalan dan baru saja akan membuat sistem kekebalannya dari proses pengenalan tersebut. So parents, be wise...
7. Penggunaan kombinasi untuk I dan P, terkadang diberikan karena dari hasil uji penggunaan I dan P memberikan efek entipiretic lebih cepat daripada hanya monoteraphy. Perbedaan penurunan panas berbeda beberapa menit (antara 30 - 60) ,sehingga saran saya tetap memilih mono daripada dual kombinasi.
8.Temui dokter untuk memastikan diagnosa apakah ini hanya panas sebagai bentuk sistem imun bekerja atau ada hal yang lain, karena Orang tua dan dokter harus menyadari bahwa panas adalah gejala yang relatif singkat, namun mungkin memiliki implikasi prognostik lebih serius.Dan kriteria YOU SHOULD SEE DOCTOR adalah ..
- Usia anak dibawah 12 bulan
- Tampak tidak sehat, luar biasa mengantuk atau pemarah
- Kulitnya memerah (rash)
- Anak mengalami sakit kepala dan sakit di bagian telinga
- Nyeri dibagian perut
- Muntah dan menolak untuk minum
- Kejang
- Mengalamai masalah pernafasan, batuk dan suara bengek
- Panas lebih dari 24 Jam
- Temperatur tinggi ( over 40ºC)
- Terkuka dan dalam kesakitan
- Terakhir dan yang utama... jika kita khawatir sangat dengan keadaan anak, gunakan insting ibu untuk mendapatkan cliks, tapi bukan menjadi paranoid, pelajari dulu keadaan anak dengan baik dan mengingat kembali sebelum sakit apa saja yang sudah dilalui si anak.
Jadi , apapun pilihannya dari I dan P, yang terbaik adalah menggunakan monoterapi, dan digunakan memang di waktu yang tepat dibutuhkan terapi anti panas .Jangan pernah menganggap walaupun obat ini berlogo sebagai obat bebas, tetap harus dipantau kemungkinan efek samping yang muncul. Bacalah petunjuk penggunaan obat sebelum menggunakan obat, memastikan kita paham dulu manfaat dari obat yang akan digunakan