Tepatnya mulai H+2 Idul Fitri hingga hari ke tujuh, puluhan pedagang janur memadati trotoar jalur sepanjang mulai depan pasar Bitingan Kudus hingga ke arah barat kurang lebih 300 meter. Para pedagang ini menjajakan mulai dari janur, daun pisang, beras, ketan, kelapa, hingga tali untuk pengikat lepet dari utas bambu.
Mereka menjajakan dagangan tersebut lantaran di perayaan lebaran ketupat, masyarakat di sekitaran membutuhkan benda tersebut untuk membuat ketupat dan lepet.
Kenapa ketupat atau kupat selalu dibungkus dengan janur? Hal itu dikarenakan janur berasal dari kata Arab Ja'an-nur yang artinya telah datang cahaya. Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat hati manusia. Arti kupat sendiri adalah ngaku lepat yang berarti pengakuan atas kesalahan-kesalahan untuk menuju raga yang benar-benar fitri.
Sedangkan Lepet merupakan kependekan dari kata Silep kang rapet. Kalimat tersebut dalam bahasa Jawa 'lamintang rapet' yang artinya, mari kita kubur atau tutup  rapat.