Dua belas dikali dua sama dengan dua empat
Cintamu masih melekat
Walau kita taklagi dekat
Tiada anak yang bodoh
Pikirannya hanya belum tertata
Kalau bukan jodoh
Apa mau dikata
Di warung ada pohon tebu
Pohon tebu kok warna biru
Oke, bakal segera kucari baru
Sebelum tergelar tenda biru
Bukan pohon tebu namun waru
Daunnya untuk luka bakar
Takusah buru-buru
Jodoh datang saat dia tidak dikejar
Sapulah lantai ketika ada debu
Semakin tebal debu semakin cemas
Bukan jodoh yang kumaksud
Tapi para pelanggan emas
Ada petir bikin was-was
Kuatir tersambar sampai tewas
Ada adik bayi bikin gemas
Kukira jodoh ternyata emas