Kawanku, sodaraku, tetanggaku dan sahabat ku. Wahai kalian semua, yang selalu duduk bersama saat bercengkrama. Kala sedih dan bahagia atau saat gundah gulana. Sekali lagi, aku minta maaf, karena aku selalu mengingatkan kalian bukan karena apapun. Dan satu hal yang kalian harus tahu. Aku ini manusia, dan aku ini teman mu, teman kalian. Entah itu kalian anggap aku, sebagai angin lalu atau apa apalah. Yang penting aku mengenalmu dengan dengan hatiku secara manusia, dan jelas bukan dengan kacamata ku secara duniawi. Dan ingat. Aku juga menyayangi kalian dengan sepenuh jiwa ku, selaku manusia ciptaanya. Yang mana selalu di ajarkan untuk saling memanusiakan manusia, tentunya aku mengenalmu juga bukan dengan sebuah kata-kata saja. Sehingga akupun mencintaimu dengan sebuah rasa sebagai manusia dan bukan dengan sebuah logika.
Bertetangga, bermasyarakat saat hidup seperti sekarang ini. Adalah sebuah keniscayaan. Makanya, menurutku hidup adalah sebuah pembelajaran bagi kita semua kawan. Bukan untuk ini, tapi tujuanya untuk mencari bekal dikehidupan yang abadi setelah kita mati nanti kawan. Untuk itu, kita setiap saat setiap waktu, mau ataupun tidak, kita akan selalu terus belajar dalam kehidupan.Â