Di atas sepiring nasi dingin itu ada bayanganmu
Duduk di hadapanku membawa piring itu
Memandangku yang sedang manja kala itu
Sambil mengambil nasi dingin dan secuil ikan mujaer dengan jari-jarimu
Di atas sepiring nasi dingin itu aku mencium aroma tanganmu
Yang sudah penuh dengan nasi dan lauk pauk
Lalu kau suapkan ke dalam mulut kecilku
Bersama nasihat-nasihat yang kau senandungkan untukku
Di atas sepiring nasi dingin itu ada rindu
Yang tiba-tiba datang mengetuk pintu kenangan untuk bertamu
Ahh.. entahlah rindu memang suka begitu
Datang kapan saja dan di mana saja tak mengenal waktu