Dari dinginnya malam nan sunyi tanpa kekasih
Lidahnya kelu, tatapnya sendu, tangisnya kian mengharu
Angin malam seolah tahu
Ada rindu yang mendekap erat kian menggebu
Apa yang lebih pedih
Dari temu yang hanya jadi harapan semu
Karena semesta tahu
Pijaknya kini tak lagi sama seperti dahulu
Inginnya berkata, rindu terlalu pedih menyiksa
Tapi apalah daya,
Tanpa rindu, cintanya tak nyata
Bagai rembulan tanpa cahaya tak menerangi malam
Duhai keheningan yang kini menjadi teman dalam lamunan
Manjadi kawan dalam kesepian
Meluruhkan segala sesak yang menghantam
Menghapuskan segala jejak kepedihan
Salamku padanya pemilik muara rindu ini