Di era post-pandemi ini kita dihadapkan dengan perubahan besar dalam dinamika sosial kemasyarakatan. COVID-19 telah menjadi katalisator yang mempercepat perubahan karakter bangsa, mengekspos dan menggoyahkan fondasi individualisme yang selama ini tumbuh di tengah-tengah kita. Era pasca-COVID-19 menandai transisi menuju kehidupan yang baru, di mana konsep empati mengalami evolusi yang signifikan. Seseorang cenderung lebih mudah empati terhadap penderitaan dan kesulitan individu lain, dan apabila memungkinkan, akan berupaya turut serta memberikan bantuan mengatasi kesulitan mereka.