mengiringi dentum hati yg terserak oleh situasi hari
udara panas, semakin membakar gejolak utk berteriak
tak hendak membahas, hanya mengimani cakra manggilingan
kehidupan selalu berputar, krn itu hakekat perubahan
ada waktu, ada saat
tiada dapat yang mengingkar, hanya menebak siapa yg bertahan dg kemarahan alam
hasrat membalas sdh punah, krn pengalaman yg meniadakan
ketika berjalan dalam syukur
tapak-tapak hidup serasa berterbangan mendaki nirwana
cahaya mata pun tak beranjak merajut keriput
sayap malaikat menderu tak henti melempar dari jurang kesulitan
adakah kekhawatiran di ujung selimut tangan Anak Manusia?
Kuatir tidak, tapi keculasan akal budi meniadakan kebersamaan
Rejeki dan berkat sudah diatur oleh sang Maha Sani utk memberi nikmat
Nir kuatir, hanya jengah ketika melihat ketidakinginan bergandeng tangan hanya karena perbedaan.
Ak bukan mereka, bahkan mungkin tidak termasuk kita
Maka layak ditiadakan, tak diperhitungkan
Karena bukan sedang berada ditengah tongkat kuasa
perbedaan bukan jurang pemisah
hanya segelintir karakter yang memberi warna dalam hidup dan kehidupan
tiada yang sempurna dan tak ada yang pasti
keculasan pun bernaung di bawah payung waktu
segera wafat di tepi jaman
adalah mulia berjuang melawannya
panggilan hati membantai tirani
Bagi kita perbedaan bukan jurang pemisah
Tapi bagi mereka, perbedaan adl ancaman
Mungkin tidak untuk dimusnahkan, tapi cukup dikalahkan atau ditundukkan
Waktu adalah jawaban, krn siapa yg tahan terhadap penghakiman sang waktu
Hanya orang dengan kualitas karakter yang tak akan tergerus jaman
Bahkan orang munafikpun tak bertahan lama untuk menghadapi kemarahan waktu
Terus ditindas adalah bagian dari proses pemuliaan karakter
Membentuk kerendahan hati, dan keinginan untuk tidak saling meniadakan ketika memegang tongkat kekuasaan
semoga kesadaran dan rasa tanggungjawab senantiasa mengalir dalam denyut nadi kita
apapun tugas yang kita emban takkan kemana
panah melangkah jika busur berdiri tegak diatas kebenaran yg sejati
‎'Takkan kemana panah melangkah jika busur berdiri tegak diatas kebenaran yg sejati', itulah yg memedomani dlm menjalani hidup
Meski banyak cuaca yang menghendaki busur melengkung dan patah
Tapi usaha untuk mempertahankan busur yang berdiri tegak adalah tantangan yang harus dihadapi
Kenyataan untuk mempersiapkan anak panah menghunjam kemunafikan, bahkan segala citra negatif yang dibungkus dengan aneka kebenaran semu.
NB: puisi ini adalah puisi kolaborasi antara Yakub Adi Krisanto dengan Tragedi Timur via Facebook pada tanggal 25 April 2011.