“Biasa juga pake sepeda, tapi sepeda lagi rusak” ungkap pak Lan pada kamis (29/10/2020). Setiap hari Pak Lan membawa sekitar satu sampai dua dus air mineral yang berukuran tanggung untuk di jual. Sejak berumur enam tahun sampai mempunyai anak satu, Ia tidak pernah pantang semangat untuk berjualan. Air mineralnya dijual dengan harga Rp. 4.000,00 (empat ribu rupiah). “kadang juga orang-orang sering ngasi lebih uangnya, ada yang memang campur kasian sama kita, beli air dengan harga lebih” ungkapnya.
Meskipun demikian, duka tak jarang menderanya. “Misalnya cuaca tiba-tiba hujan. Terus seharian enggak laku-laku juga pernah” ungkapnya. Anak satu-satunya yang masih di bangku sekolah menengah pertama (SMP). “Dari jual air mineral begini alhamdulillah saya bisa membiayai istri dan anak, kalau bukan saya, siapa yang ngebiayain?” ungkapnya. Istri juga terkadang membantu pak Lan untuk bekerja mencari uang.