Setelah peristiwa Gestapu pada 30 September 1965, situasi sosial dan politik Indonesia menjadi tidak menentu. Demonstrasi untuk menuntut pembubaran PKI terjadi dimana-mana. Namun sayang, Soekarno menolak semua tuntutan itu dan justru membubarkan organisasi-organisasi yang menuntut pembubaran PKI. Sikap yang demikian membuat Soekarno semakin lemah kekuatan politiknya. Terlebih ada suatu anggapan di lingkungan Angkatan Darat bahwa Soekarno sejatinya terlibat dalam peristiwa Gestapu. Jenderal Abdul Haris Nasution adalah yang paling ngotot supaya Soekarno juga diseret ke Mahmillub, namun Soeharto menahannya dan memilih agar akhusus untuk Soekarno, diselesaikan secara politik.
KEMBALI KE ARTIKEL