gunung Halimun. Saat itu hari menjelang subuh. Hawa dinginnya begitu menusuk
sampai ke dalam tulang sumsum. Langit waktu itu masih terlihat gelap, namun
seorang remaja nampak sudah sibuk dengan aktivitasnya memotong kayu bakar.
Dialah Jaka Someh. Usianya mungkin masih sangat remaja, berkisar antara 13 atau
14 tahunan, tapi badannya sudah terlihat kekar dan berotot.
Jaka Someh sudah menjadi seorang yatim piatu, saat usianya sekitar 10 tahunan.
Ibunya meninggal karena penyakit kronis yang dideritanya. Sedangkan Ayahnya
meninggal lebih dahulu, yaitu saat Jaka Someh masih berusia tujuh tahun. Ayahnya
meninggal secara mengenaskan setelah dikeroyok oleh anak buah Juragan
Permana.