Kegiatan ini turut di hadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel yang diwakili oleh M A A Jumaidi, S.E., M.M, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kota Palembang Yadi Pebri, Â serta para undangan lainnya, dan para peserta dari Simposium.
Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kota Palembang Yadi Pebri mengatakan, dari elemen pemuda hari ini menyelenggarakan simposium dan deklarasi Pilkada damai 2024.
"Ini semangat untuk memperingati sumpah Pemuda ke 96 tahun. Kita semarakkan peringatan Sumpah Pemuda karena kami elemen Pemuda dan mahasiswa akan terus menggelorakan semangat Peringatan Sumpah Pemuda," ujarnya.
Lebih lanjut Yadi menuturkan, menyangkut simposium dengan tema terkait hilirisasi industri. "Kami mendukung pemprov Sumsel untuk menyelenggarakan percepatan. Â Strateginya percepatan dalam hal hilirisasi industri ini dengan peningkatan kapasitas teknologi, kapasitas infrastruktur dan juga mendorong investasi di Sumsel. Â Karena komoditas utama di Sumsel adalah sawit," katanya.
"Dengan adanya kapasitas infrastruktur mendukung, teknologi mendukung dan investasi masuk di Sumsel maka itu berdampak bagi pendapatan daerah dan dampak bagi masyarakat di Sumsel. Harapan Kita dari kelapa sawit ini berdampak untuk kemakmuran masyarakat dan peningkatan pendapatan masyarakat," tambah Yadi.
Ketika ditanya terkait deklarasi Pilkada Damai, Yadi menuturkan, pihaknya dari elemen Pemuda ingin mengingatkan kepada penyelenggara pemilu baik KPU dan Bawaslu untuk bersikap menjaga integritas dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.
"Jangan cawe cawe agar penyelenggaraan Pilkada 2024 ini, terkhusus di Sumsel berjalan dengan aman dan damai. Untuk Bawaslu kita mengingatkan untuk memperhatikan money politik Jangan tutup mata terkait hal tersebut," bebernya.
Untuk kegiatan ini terbuka untuk umum juga untuk Mahasiswa. "Disini banyak hadir mahasiswa dari beberapa Prodi UMP, kemudian mahasiswa PGRI, UIN Raden Fatah Palembang dan Unsri," tandasnya.
Ditempat yang sama, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Provinsi Sumsel Zulkarnain, S.E., M.M, di mana momentum tersebut mengingat bangsa Indonesia terhadap gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat  patriotisme sekaligus menyatukan fisik bangsa dalam Sumpah Pemuda tahun 1928.
Melainkan merupakan sebuah komitmen Kebangsaan yaitu Bertumpah Darah Satu Tanah Air Indonesia, Berbangsa Satu Bangsa Indonesia, serta Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia. Dan Pemerintah Republik Indonesia telah membuktikan bahwa partisipasi pemuda mempunyai generasi pemuda Indonesia.
"Hal ini telah seiring sejalan memberikan hak-hak akses baru pemuda untuk bersama-sama, produktivitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi dalam membangun optimisme, dan mempunyai  tempat yang terhormat dalam pembangunan yang mumpuni," ujarnya.
Kemudian, di sisi lain perkembangan teknologi terkini karena arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan penguatan terhadap ekonomi dan informasi yang sangat masif. Mencermati percepatan perubahan ini sudah cukup membuat kewalahan, pada intinya penguasaan melalui pemuda atas perangnya teknologi dan informasi harus disikapi dengan serius.
Oleh karena itu kerja kolaborasi ini sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, dan juga sesuai dengan Peraturan Presiden Tahun 2022 tentang koordinasi lintas sektor penyelenggaraan melalui penggunaan agar komunikasi dan koordinasi lintas sektor tertib demi pencapaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).
"Maka momen Hari Sumpah Pemuda ini kita harus canangkan pemuda untuk berkomunikasi ke semua stakeholder kemudian Kementerian lembaga, Pemprov Sumsel, pemerintah kabupaten/kota, organisasi kepemudaan, pemerintah, serta elemen yang lainnya," bebernya.
Lebihanjut dia menuturkan, Pemprov Sumsel mengapresiasi pada pemuda Muhammad yang telah menyelenggarakan simposium ini. Akan membantu dalam hal mengeksplorasi sumber daya alam yang ada di Sumsel bagaimana untuk dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Dengan adanya kegiatan ini maka mahasiswa dapat belajar bagaimana birokrasi tata kelola perkebunan di Sumsel pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya, untuk bisa menjadi pad dan sumber pendapatan negara dan penggunaannya untuk kesejahteraan masyarakat di bidang pembangunan," pungkasnya.