Indonesia negara majemuk dilihat dari primordial keagamaan, Bahasa, suku dan budaya di Tengah kemajemukan itu kami pemuda-pemudi khususnya di provinsi sumatera-selatan telah memulai ini sejak tahun 2014 hinggah saat ini, yang dimulai dengan Forum Pemuda NKRI Sumsel dan sejak tahun 2020 akhir saya Bersama pemuda-pemudi lintas agama di provinsi sumatera Selatan mempelopori Ruang Gagasan yang kegiatan-kegiatannya tersusun rapi di akun Instagram @ruanggagasan.id, dengan mengusung motto "UNITY IN DIVERSITY" yang artinyan merawat persatuan dalam perbedaan.
Bahwa keragaman yang ada di republik Indonesia ini bisa jadi sumber kekuatan bila persatuan di jaga, maka diperlukan pemuda-pemudi negarawan yang kelak menjadi negarawan sejati saat menduduki jabatan strategis di republic kita.
Bukan hannya di provinsi sumatera-selatan yang menjaga zero konflik antar umat beragama, seluruh tanah air juga harus sama jangan ada lagi yang konflik antar umat beragaman ataupun antar suku.
Pemuda harus menjadi teladan dengan persatuan yang ada untuk membawa Indonesia emas. Indonesia maju di tahun 2045 atau saat serratus tahun Indonesia Merdeka. Kepemimpinan muda harus jauh lebih baik dari hari ini dengan meneladani para founding father bangs akita, mereka yang bukan hanya cerdas intelektualitas nya tapi juga emosial nya juga layak untuk sama-sama kita teladani.
Dengan potensi bonus demografi yang akan dilalui oleh bangsa Indonesia ini, harapan kita Bersama anak-anak muda hari ini mampu menunjukan kepemimpinan yang negarawan, sehinggah potensi negara lain yang mau memecah belah bangs akita dan mengeruk sumber daya alam yang kaya raya di bumi pertiwi ini bis akita sama-sama lawan dan hadang.
Nasionalisme nya bung karno dan tan Malaka harus ada dalam jiwa raga kita pemuda hari ini, nasionalismenya bung karno nasionalisme yang otentik, jabatan adalah Amanah jagan sampai kita rong-rong oleh antek-antek asing hanya karena haus akan kekuasaan.
Marilah kita jaga dan rawat Bersama bangsa yang kita cintai ini Republik Indonesia. Karena kita-kitalah harapan Indonesia dalam menjawab tantangan zaman, kedepan tantangan kita untuk melewatiacaman geo-ekonomi dan geo-politik dri negara-negara global yang sekarang berebut menjadi negara super power.
Ayolah pemuda-pemudi anak muda Indonesia kita persiapkan Bersama terutama diri kita masing-masing untuk menjadi pemuda negarawan sejati yang kelak menjadi ujung tombak Indonesia yang kita cintai ini.
Bangsa indonesia salah satu negara terluas di dunia berdasarkan luas kepulauan dan perairan, Dengan Penduduk lebih kurang 273 Â juta jiwa orang, dan sampai tahun 2045 kita akan mengalami bonus demografi dimana yang berusia 15-64 tahun mendominasi 50-70 persen.
Ada 415 kabupaten hampir semuanya masuk kategori daerah berkembang dan tertinggal, Rata-rata anak-anak muda yang belajar dan mencari ilmu di kota-kota terdekat atau di kota-kota maju di indonesia.
Seluruh anak muda yang mencari ilmu itu kita sebut mereka semua pemuda perantau, mencari ilmu pengetahuan dan lain-lain, agar kelak di kemudian hari bisa berpartisipasi dalam misi Memajukan Tanah Kelahiran mereka.
Tentunya mereka semua harapan bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya, adapun modal yang harus dimiliki oleh pemuda-pemuda perantau itu untuk berkontribusi membangun daerah atau Memajukan Tanah Kelahiran, Kita menyebutnya dengan KEKEK singkatan dari Kesadaran, Kepribadian dan Komitmen.
1.Kesadaran
Pemuda Indonesia harus menyadari bahwa dirinya harapan keluarga dan masyarakat, harus punya kesadaran bahwa kelak pulang membawa hasil dari perantauan yang harus di aplikasikan di tengah-tengah masyarakat.
Kesadaran ini harus muncul dalam pikiran pemuda bahwa tugasnya juga sebagai kaum intelektual muda sebagai pelopor perubahan dan Konseptor peradaban.
2.Kepribadian
Yang satu ini takkala pentingya pemuda indonesia harus punya kepribadian sesuai salah satu isi dari Trisakti Bung Karno, "Berkepribadian dengan Berkebudayaan". Jangan sampai jadi pribadi yang tidak berkepribadian baik, dan terkena arus globasisasi yang menyebabkan terjebak dalam kubangan hedonisme.
3.Komitmen
Apa jadinya orang-orang yang punya kesadaran dan kepribadian, namun tidak memiliki komitmen, untuk Memajukan Tanah Kelahiran. Lihatlah apa yang sudah terjadi di sekitaran kita dari berbagai profesi dan pejabat-pejabat daerah maupun pusat.
Mereka orang-orang terdidik karena tidak memiliki komitmen, banyak yang tersandung kasus korupsi, suap dan  pungli dan lain lain. Ada juga yang kerja hasilnya tidak maksimal dan serba formalitas dan pencitraan dengan harapan pujian baik di oleh pimpinan namun hasilnya nol.
KEKEK ini modal dasar yang harus dimiliki oleh seluruh pemuda untuk Memajukan Tanah Kelahiran, Karena pemuda  harapan masyarakat di daerahnya, dan semoga pemuda perantau tidak melupakan Tanah Kelahirannya.
Bangsa kita tidak kurang orang-orang terdidik, setiap tahun ada puluhan ribu bahkan ratusan ribu sarjana baru bertambah, tapi bangsa kita kekurangan orang-orang terdidik itu yang punya kesadaran, kepribadian dan komitmen untuk Memajukan Tanah Kelahiran
Ayolah kita pemuda untuk bersama-sama bahu-membahu, mengajak pemuda-pemuda lainnya. Untuk berperan dalam Memajukan Tanah Kelahiran. Karena itu tugas sejarah yang harus kita jalankan, Pilihan kita ada dua jadi pelaku sejarah atau hanya sebagai pengingat sejarah.