Tidak perlu diragukan lagi bahwa air susu ibu adalah yang terbaik untuk dikonsumsi oleh bayi manusia. Dengan segala kebaikan gizinya, nutrisinya, serta efek emosional pada saat menyusui, tentulah menjadikan air susu ibu tiada tanding, tiada banding. Andaikata laki-laki dianugerahi dapat menyusui, dengan segenap hati saya rela melakukannya untuk putera-puteri saya.
Tapi nasib berkata lain. Puteri kami dari hari pertama lahir di dunia ini sudah mengkonsumsi sufor. Padahal masih ingat betul detik-detik pertamanya hidup di dunia dia dikenalkan dengan inisiasi dini. Tetapi alangkah terkejutnya saya ketika hari kedua di rumah sakit bersalin, suster mengatakan bahwa bayi kami sudah kenyang mengkonsumsi sufor. Saat itu karena khawatir bayi kami terkena "penyakit kuning" karena kurang asupan makanan dimana ASI dari istri tidak keluar, maka kemudian pemberian sufor dilanjutkan sampai hari ini puteri kami berusia 2 tahun 6 bulan.
Tidak ada yang salah dengan kondisi kesehatan puteri kami selama mengkonsumsi sufor. Berta badannya sekarang mencapai 18 Kg, jauh diatas rata-rata seusianya. Sakit pun boleh dibilang jarang.Untuk urusan makan pun tidak ada masalah.
Tetapi tetap saja ada kecemasan tersendiri dengan beredarnya kabar susu formula yang terkontaminasi bakteri sakazakii ini.
Teringat obrolan dengan kawan tentang susu. Susu ibu manusia baik untuk anak manusia, susu ibu sapi baik untuk anak sapi, susu ibu kambing baik untuk anak kambing, susu ibu kuda liar baik untuk anak kuda.
Mungkin demikian yang sudah ditakdirkan oleh Sang Mahapencipta, bahwa ilmu manusia itu terbatas, bahkan untuk urusan susu pun susu formula tidak dapat menandingi kebaikan air susu ibu.
Semoga susu formula yang dikonsumsi puteri kami dan putera-puteri anda semua tidak menjadikan bencana pada kehidupannya saat ini, lusa, dan sepanjang hidupnya.
salam susu.
