Kini, sapi Bali, mau "diakalin" oleh malaysia agar menjadi sapi unggulan di sana, diperkirakan kemungkinannya dimasa yang akan datang, justru kita yang akan impor sapi Bali dari malaysia. Ironis sekali bila hal itu terjadi. Konyolnya, ekspor sapi Bali dianggap sesuatu yang membanggakan oleh seorang kepala daerah. Lagi-lagi dampak otonomi daerah pasca reformasi membuat negara kita tidak punya satu tujuan dan satu impian, masing-masing ingin bangga sendiri-sendiri.
inilah kutipan lengkap dari tulisan pak Ronny Rachman Noor di link ini