Pertama kali saya menemukan kompasiana secara tidak sengaja yakni pada saat berkunjung ke halaman http://www.kompas.com yang merupakan situs web dari Harian Kompas cetak. Perlu diketahui sejak situs web http://www.kompas.com di launching, saya sering menyambanginya. Saat itu masih terdapat beberapa kekurangan dari http://www.kompas.com yakni loading konten yang begitu berat bahkan untuk komputer dengan spesifikasi yang cukup baik. Namun saat ini http://www.kompas.com sudah banyak berubah dari sisi teknologi dan konektivitas, sehingga semakin sering saya berkunjung. Saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas dedikasi pihak Manajemen maupun staff Teknologi Informasi di balik layar http://www.kompas.com, saat ini konektivitas dari http://www.kompas.com begitu baik.
Mengapa saya mengaitkan Kompas dengan Kompasiana? jawabnya adalah kompasiana merupakan bagian tak terpisahkan dari Kompas. Sampai saat ini belum ada satupun media yang bisa menyamai bahkan melibihi Kompas. Saya mengenal Harian Kompas sejak kecil yaitu tahun 1981 saat saya menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, meskipun belum tahu isi dan maksud dari sebuah surat Kabar Harian Kompas pada saat itu, saya sangat menikmatinya. Adalah Alm. Ayah saya memperkenalkan Harian Kompas, meskipun hanya seorang supir Walikota Jakarta Selatan dan tidak tamat SD. Ayah saya Almarhum merupakan figur ayah yang gemar membaca dan ini menurun ke beberapa anaknya. Bila saya membaca Harian Kompas saya bisa menghabiskan waktu lebih dari 2 Jam. Mengapa demikian ? jawabnya adalah 90 persen apa yang ada dalam Harian Kompas saya baca, mulai dari berita Headline, Tajuk Rencana, Surat Pembaca, Informasi Aktual, Iklan bahkan berita duka cita sekalipun (saya tidak peduli latar belakang pemasang iklan berita duka cita) semua itu saya lakukan karena satu hal, haus informasi dan rasa ingin tahu.
Dengan adanya kompasiana saya merasakan begitu dekat dengan figur-figur terkenal yang selama ini hanya bisa dilihat lewat foto penulis artikel dari tulisan yang dimuat. Meskipun saat ini saya belum pernah mengikuti acara kopdar kompasiana -- saya merasa cukup dengan mengikuti artikel dan tulisan dari teman-teman Jurnalis Warga (Citizen Journalist). Saat terakhir kompasiana mengadakan acara, saya tidak bisa hadir oleh karena kesibukan kantor. Akan tetapi saya sudah mencatat dalam agenda aktivitas saya di tahun 2010 untuk sesering mungkin mengikuti acara kopi darat teman-teman anggota dari kompasiana.
Pertama kali saya mengikuti kompasiana, saya begitu takjub dengan bapak Cheppy Hakim yang selama ini saya kenal lewat tulisannya dibeberapa media cetak. Ketika saya menyimak tulisan pak Cheppy Hakim saya dalam hati bergumam "waduuh berat betul mengikuti alur pemikiran beliau" ibarat sebuah makanan -- tulisan pak Cheppy Hakim seperti makanan padat bergizi, saya sangat mengagumi beliau. Saya yakin suatu saat saya akan bertemu pak Cheppy Hakim dilain waktu. Sebetulnya kesempatan itu ada pada saat launching Blogger Bekasi beberapa waktu lalu, hanya saja waktunya berbenturan dengan acara Halal Bihalal teman-teman SMA di bilangan Cikini.
Secara umum beberapa tulisan teman-teman anggota kompasiana cukup menarik, hanya saja ada beberapa teman yang menurut saya ingin mencuri perhatian dengan memberi judul yang agak "menyerempet". Terlepas dari itu semua berkat kompasiana -- dunia saya penuh dengan kosa kata kehidupan yang dinamis -- saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak Kelompok Kompas Gramedia atas dedikasinya memajukan bangsa dengan memberikan layanan Media Cetak dan situs online http://www.kompasiana.com untuk Warga Negara Indonesia yang Cinta Damai -- tak lupa pula saya mengucapkan selamat TAHUN 2010 -- buat resolusi bukan revolusi karena revolusi dapa membuat kita mati konyol dan tak berarti apa-apa, terima kasih.